Follow Us

Warna Alami, Si Pengikat Gaya Modern dan Tradisional

Devi F. Yuliwardhani - Selasa, 06 Maret 2012 | 12:34
Warna Alami Si Pengikat Gaya Modern dan Tradisional
Devi F. Yuliwardhani

Warna Alami Si Pengikat Gaya Modern dan Tradisional

Alam memberikan banyak sekali inspirasi pada desainer. Desainerlah yang mengolah warna-warna menjadi karya yang bermakna baru. Interpretasi desainer tentang karya akan selalu dikaitkan dengan referensi yang didapatnya dalam kurun waktu tertentu.

Lahirnya pemikiran modernisme, yang didasari atas pentingnya fungsi yang terwadahi dan nilai praktis dalam proses produksi, melahirkan karya-karya yang secara bentuk terlihat lebih simpel (karena tak memainkan ornamen yang dianggap tak mewadahi fungsi) namun tetap tanggap pada detail yang menjadi nilai ukur kualitas. Warna-warna yang muncul menjadi lebih terukur, sehingga satu warna bisa bermakna seribu.

Memainkan komposisi warna alami adalah salah satu cara efektif yang bisa mengaitkan dua bahasa pemikiran yang berbeda. Modernisme yang mengagungkan fungsi bisa digabung dengan nilai-nilai tradisional yang mengusung kekuatan sejarah dan makna kebajikan lokal. Warna cokelat, hitam, dan putih memang bisa dirasakan langsung di alam. Warna ini mencerminkan kedalaman, ketenangan, dan kehangatan.

Jadi, tak hanya tiga warna. Warna cokelat, hitam, dan putih bisa diturunkan menjadi ribuan warna yang lebih tua atau lebih muda. Ribuan warna alami yang baru ini bisa memperkaya komposisi warna ruangan bergaya kombinasi modern dan tradisional. Komposisi ruangan yang hangat, tenang, dan netral. Cocok untuk tempat berkontemplasi.

Foto: iDEA/Richard Salampessy

Lokasi : Nirwana Resort, Bali

Editor : Devi F. Yuliwardhani

Latest