Lebih dari sepuluh tahun lalu, "rumah cerdas" hanya angan-angan. Setidaknya, rumah dengan berbagai perlengkapan canggih hanya ada dalam film, seperti "Smart House" yang dirilis Disney Channel pada 1999. Tapi kini, teknologi yang tersedia di kehidupan nyata sudah bisa mewujudkan "rumah cerdas" tersebut. Sebuah perusahaan asal Inggris baru-baru ini menghabiskan jutaan poundsterling untuk menciptakan "rumah masa depan" berbasis teknologi canggih. Rumah dengan nama Cornflake House, sesuai dengan nama perusahaan pemasang alat-alat canggih di dalamnya ini, memiliki dinding rahasia, sistem keamanan, alat pembuat minuman elektronik, kertas dinding magnetik, yang semuanya dapat diatur dengan sebuah iPad. Masing-masing alat elektronik canggih ini membutuhkan biaya besar. Untuk sebuah pembuat minuman yang dapat dioperasikan dengan iPad, dibutuhkan biaya sebesar 10.000 poundsterling (Rp 150 juta). Sementara itu, wallpaper magnetik, bioskop mini, dan gadget canggih lainnya membutuhkan biaya sebesar 750.000 poundsterling (Rp 11,2 miliar). Rumah ini tampaknya cocok bagi para miliarder pecinta kehidupan glamor dan pesta. Beberapa fitur khusus rumah ini dapat memenuhi "kebutuhan" hidup serba mewah. Sebagai contohnya, setiap gelas di rumah ini dilengkapi dengan chip elektronik yang mampu mengirim pesan pada bartender untuk mengisi kembali gelas tersebut. Selain itu, televisi di rumah ini juga tidak lagi menggunakan ukuran inchi melainkan diagonal empat meter, lengkap dengan pengaturan suara membahana. Layar-layar besar juga disediakan di beberapa permukaan meja. Penghuni dapat melakukan banyak hal dengan layar tersebut, termasuk memesan makanan dan menambah minuman.Selain itu, pengaturan pencahayaan dan dinding juga dapat dilakukan dengan iPad. Belum cukup canggih, pengaturan gorden secara otomatis akan mengikuti cahaya matahari dari luar dan jika film di dalam tengah diputar. Bahkan, tanaman di dalam rumah ini juga mendapatkan sinar artifisial dan penyiraman otomatis untuk memastikannya tetap hidup selama penghuni rumah berlibur ke luar negeri. Lalu, pertanyaan terbesarnya adalah, siapa yang akan dan mampu membeli perlengkapan rumah semacam ini? Daily Mail menyatakan survey terakhir menyebutkan booming properti di London saat ini dipacu oleh hadirnya miliarder-miliarder asing. Hanya 45 persen pembeli properti di pusat London berpenduduk Inggris, itu pun mereka membeli rumah kedua atau ketiga.
Sumber: properti.kompas.com