Follow Us

Pertumbuhan Harga Rumah Global, Dubai Nomor Wahid

Maulina Kadiranti - Kamis, 05 Juni 2014 | 10:10
Pertumbuhan Harga Rumah Global Dubai Nomor Wahid
Maulina Kadiranti

Pertumbuhan Harga Rumah Global Dubai Nomor Wahid

iDEAonline.co.id - Dubai, Uni Emirat Arab, menduduki posisi puncak pencapaian pertumbuhan harga rumah secara global sepanjang kuartal I 2014. Sementara Indonesia berada di posisi ke-13 atau tertinggi kedua di antara sesama negara Asia.

Hasil riset tersebut terangkum dalam Indeks Harga Rumah Global 2014 yang disusun Knight Frank. Tidak seperti kuartal IV 2013 dengan pencapaian pertumbuhan 1,2 persen, secara umum kenaikan harga pada kuartal I 2014 hanya 0,6 persen.

Demikian halnya dengan catatan tahunan, pertumbuhan harga justru lebih tinggi yakni 7,1 persen. Knight Frank menyebutkan, puncak transaksi terjadi pada kuartal terakhir tahun lalu seiring peraturan pajak baru diberlakukan. Pembeli menginvestasikan dananya sebelum tutup tahun.

Dubai sendiri mencatat pertumbuhan harga sebesar 3,4 persen lebih tinggi ketimbang triwulan IV 2013. Sementara secara tahunan mencatat kenaikan 27,7 persen.

Sementara Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun ini membukukan kenaikan harga rumah sebesar 2,6 persen. Secara tahunan meningkat 9,1 persen.

Indonesia jauh mengungguli Malaysia, Hongkong, Jepang, India, Singapura, Korea Selatan, dan negara Eropa lainnya seperti Denmark, dan Polandia.

Riset tersebut juga memperlihatkan kinerja pasar terlemah yakni Kroasia, Siprus, dan Yunani. Sedangkan Amerika Serikat, Australia, dan Islandia masuk dalam peringkat sepuluh besar secara tahunan.

Kepala Riset Residensial Internasional Knight Frank, Kate Everett-Allen, mengatakan, untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 tidak ada satu pun negara yang mereka riset mengalami penurunan tahunan lebih dari sepuluh persen.

"Singapura dan Jepang merupakan satu-satunya negara non-Eropa yang berada di bawah peringkat sepuluh besar. Langkah-langkah pendinginan dan kondisi pengetatan kredit telah menghentikan pertumbuhan harga di Singapura, sementara di Jepang "Abenomics" belum mendorong pertumbuhan harga rumah ke wilayah positif," ujar Kate.

Sumber: properti.kompas.com

Editor : Maulina Kadiranti

Latest