iDEAonline.co.id - Penggunaan material-material premium dalam proses konstruksi selama ini dinilai tidak cukup. Direktur Utama PT Adiwisesa Mandiri Building Products Indonesia (AM), Susy Darmayanti, mengatakan bahwa kualitas aplikator atau tukang bangunan dalam proses konstruksi pun penting.
"Meski material yang digunakan sudah istimewa, hasil akhir konstruksi jadi kurang berkualitas tanpa keterampilan yang mumpuni. Kalau barangnya bagus, tapi aplikasinya tidak bagus, hasilnya juga tidak baik," ujar Susy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Sebenarnya, pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum sudah beberapa kali mengadakan pelatihan terkait kualitas tukangsemacam ini. Namun, menurut Susy, berbagai syarat menyulitkan para tukang bangunan untuk turut serta mengikuti pelatihan.
Sebagian besar tukang itu tidak fasih membaca atau belum memiliki "jam terbang" lebih dari 160 jam. Sementara itu, permintaan tenaga tukang bangunan terus meningkat. Karena itu, Susy mengungkapkan, AM terpanggil untuk meningkatkan kualitas para tukang bangunan agar mampu menghasilkan karya yang baik. Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk "Ayo Membangun", AM mengadakan pelatihan untuk membangun, membina, dan meningkatkan kemampuan para tukang bangunan.
AM juga meluncurkan modul sederhana bagi para tukang. Modul tersebut berisi cara-cara atau tips praktis mengenai proses konstruksi. AM meluncurkan program ini di sela-sela pameran Indobuildtech 2014 di Jakarta Convention Center (JCC). Selain itu, peluncuran tersebut juga bertepatan dengan ulang tahun ke-26 AM.
Lebih lanjut, Susy mengungkapkan bahwa program "Ayo Membangun" ini tidak hanya akan dilakukan di Jakarta dan Bandung. Program tersebut juga akan diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia. AM akan memanfaatkan kantor-kantor cabang serta rekanan toko dan kontraktor untuk menyediakan lokasi pelatihan bagi para tukang bangunan untuk meningkatkan kualitas tukang.
Sumber: properti.kompas.com