Follow Us

Permainan Motif Penambah Aksen

Maulina Kadiranti - Jumat, 09 Mei 2014 | 12:10
Permainan Motif Penambah Aksen
Maulina Kadiranti

Permainan Motif Penambah Aksen

iDEAonline.co.id - Saat ini telah tersedia banyak sekali ragam kain pelapis dengan motif yang menarik. Anda dapat memadukan motif dengan tema interior yang ada.

Bila Anda ingin memadukan motif dengan cara yang "aman", Anda dapat gunakan satu kain pelapis polos sebagai pelapis utama. Lalu, kain-kain lainnya yang bermotif dapat Anda jadikan sebagai aksen saja. Contohnya adalah dengan menyandingkan upholstery polos pada sofa dengan cushion cover bermotif ramai pada bantalannya. Berikut ini beberapa contoh motif yang dapat Anda gunakan dan padukan:

1. Klasik berlekuk dan modern yang simetris

Motif yang satu ini selalu dilambangkan dengan sulur-sulur tanaman dan bunga, seperti halnya lekuk-lekuk ukiran pada furnitur klasik. Karena motifnya yang terbilang "ramai', ada baiknya Anda memilih kain bermotif klasik dengan warna yang monokromatik ataupun muda. Begitu pula dengan motif-motif simetris yang terlihat rapat dan penuh. Untuk motif simetris, Anda dapat menerapkan pada interior berkonsep modern agar tidak terlihat flat.

2. Geometris khas retro

Motif kotak, lingkaran, oval, ataupun bunga yang saling mengait satu sama lain dengan pola perulangan menjadi ciri khas motif geometris. Motif yang muncul di era 60-an ini umumnya didominasi dengan warna-warna cerah yang kontras. Karena itulah, motif ini cocok dijadikan sebagai kain pelapis pada interior bertema retro dan playful.

3. Adaptasi motif tradisional

Eksotisme kain tradisional kini tak hanya dapat diterapkan pada pakaian ataupun kerajinan tangan. Anda dapat dengan mudah menemukan kain bermotif tradisional, contohnya motif ikat. Tentu bahannya bukanlah bahan ikat asli, hanya motifnya saja yang diambil. Karena itulah, harganya pun terbilang murah, tidak jauh berbeda dari harga kain pelapis pada umumnya. Selain itu, umumnya kain motif tradisional ini dibuat denan warna-warna yang cerah dan menarik, Sehingga Anda dapat menerapkannya pada hunian modern sekalipun.

Foto: iDEA/Adeline Krisanti

Editor : Maulina Kadiranti

Latest