iDEAonline.co.id - Anak-anak kerap menghabiskan waktu untuk mencari tahu cara membangun benteng perang-perangan. Mereka mencoba membuat parit yang dari bantal, menara kecil dari kotak sepatu dan dinding tersusun dari sprei. Sayangnya, benteng buatan mereka ini tidak memiliki struktur yang kuat sehingga mudah rubuh saat bermain.
Brian Lilly, seorang desainer produk dan profesor Technology Enterpreneur Cener, University of Illiones mencoba menghindari hal ini. Ia menciptakan the Buildies, media edukasi arsitek bagi anak. Lego-lego berukuran besar yang terbuat dari karton daur ulang. Dengan lego-lego ini anak-anak dapat menyusun benteng pertahanan mereka dari serangan guling dan bantal.