iDEAonline.co.id- Lahan kecil dengan berbagai kondisi tidak menghambat siapa pun yang ingin menghadirkan lahan terbuka hijau di huniannya.
Untuk membuktikannya, arsitek lanskap Herlien Primayanti merancang sebuah taman minimalis yang konsepnya disesuaikan dengan letak dan luas lahannya.
Kuncinya adalah menyiasati tata letak dan memilih jenis tanaman yang tidak sembarangan agar taman minimalis terkesan luas.
Misalnya, tanaman dipilih yang pertumbuhannya bisa tinggi dan jenisnya bukan yang cepat berantakan. Susunan atau pengelompokan tanaman juga harus diatur agar rapi.
Selain taman depan, rumah di BSD ini memiliki lahan belakang. Di area belakang ini kondisinya lebih teduh. Oleh Herlien, di taman minimalis ini diisi gazebo untuk duduk-duduk, taman kering, dan air terjun batu alam.
Karena kurang cahaya matahari, tanaman yang digunakan di area ini adalah jenis yang biasa ditanam di taman kering. Sebagai point of interest, dihadirkanlah air terjun batu tempel yang menambahkan kesan alami.
Area belakang ini cenderung lebih adem, maka area pijakan ditaburi bebatuan kecil. "Kenapa bebatuan? Karena rumput enggak hidup, sehingga dikasih batu tabur, jadi kesanya bersih dan alami," ujar Herlien.
Selain memberi kesan alami, batu koral juga mudah dibersihkan dan tidak membuat taman becek kala hujan.
Di area kolam ini, agar dinding tembok tidak terlihat monoton, dipilih bentuk kupu-kupu dari keramik sebagai hiasan.
Foto: Dwight Claudia
Arsitek Lanskap: Herlien Primayanti (Primalands)