iDEAonline.co.id – Pemilik rumah ini menginginkan bangunan rumah dengan pemandangan ke arah taman belakang. Mereka meminta kepada arsitek agar lahan 650 m² dibuat satu lantai saja.
Dalam proses desain, si arsitek mengusulkan layout berbentuk L yang dibangun atas 2 massa, yang salah satu massanya bertingkat. Bangunan yang bertingkat dimanfaatkan menjadi kamar-kamar tidur, sedangkan bagian bawah menjadi teras untuk menikmati taman di belakang rumah.
Massa bangunan berbentuk L membuat rumah ini memiliki taman belakang yang dijadikan orientasi bangunan. Rumah dengan orientasi bangunan ke dalam lahan memiliki kelebihan beberapa keuntungan, seperti berikut ini.
1. Orientasi ke dalam taman membuat penghuni memiliki privasi lebih optimal. Sebab, bukaan-bukaan di rumah ini diarahkan ke taman dalam bukan ke arah jalan depan rumah.
2. Arah hadap jendela ke arah taman dalam, pada posisi tepat, akan memasukkan cahaya matahari yang “bersahabat” ke dalam ruang-ruang hunian. Rumah pun menjadi hangat dan sehat!
3. Dengan banyaknya bukaan ke arah taman dalam, udara akan mengaliri lebih baik. Rumah pun menjadi lebih sejuk dan segar.
4. Keuntungan lain adalah vista yang akan dinikmati penghuni rumah dapat dirancang sesuai keinginan tanpa terganggu pemandangan di luarnya. Mengubah orientasi bangunan ke dalam menjadi salah satu cara jika pemandangan di luar lahan rumah kurang menarik.
Properti: Roy dan Alvina Kusuma, Bogor, Jawa Barat
Arsitek: Alex Santoso, Ardy Hartono, Gabrilla Setiawan (Wastu Cipta Parama – architects & designers)
Desainer Lanskap: Ita Burhan