iDEAonline – Tembok rumah biasanya terbuat dari bahan bata, beton ringan aerasi, atau roster. Namun apa jadinya jika tembok itu terbuat dari botol bekas ? Hasilnya keren! Fungsinya? Bukan sekadar tembok, tapi artwork interior rumah.
Untuk jadi tembok rumah, botol bekas disusun dengan pola menumpuk yang sangat rapat. Kepala botol saling bertemu, badannya saling menempel. Susunan itu membuat botol dapat berdiri dan membentuk karya seni.
Tembok dari botol bekas ini menggunakan frame dari besi pelat mirip seperti konstruksi tiang dan balok pengikat. Frame berperan jadi struktur yang kaku. Selaput atau kulit tembok terbuat dari kawat besi, berjarak sekitar 5 cm.
Bukan perkara gampang menyusun botol bekas itu. Botol-botol dipasang pada satu bidang dengan di atas kawat yang sudah terpasang. Di bidang itu, botol disusun satu per satu dari bawah, bukan dalam kondisi berdiri.
Setelah tersusun rapi, kawat yang lain dipasang dan dilas agar saling mengikat. Botol yang sudah terbungkus kawat utuh, baru ditutup oleh frame besi.
Proses pemasangan botol yang rumit sepadan dengan hasil yang tercipta. Tembok dari botol bekas ini sangat menggoda. Jika terkena sinar matahari, botol akan meneruskan cahaya ke seluruh ruangan.
Begitu pula saat sinar lampu mengenai botol. Pendar cahaya yang dihasilkan membuat tampilan botol terlihat dramatis dan bukan sekadar pembatas ruangan biasa.
Properti: Jonathan Kusuma Hadi
Desain: Yu Sing
Kontraktor: Teky Widjaya