iDEAonline – Dunia arsitektur dan desain, walaupun sekarang sudah sedemikian berkembang pesat, ternyata masih menyisakan hambatan terhadap perempuan.
Sampai saat ini pun, pemandangan perempuan meninjau lokasi proyek dan memberi instruksi kepada tukang masih dianggap langka.
Bahkan Zaha Hadid, mendiang arsitek perempuan yang paling berkibar namanya di dunia, pernah mengakui walaupun banyak kampanye yang menentang diskriminasi di tempat kerja, dunia arsitektur dianggap masih “dunianya laki-laki”.
Namun ini tidak lantas menyurutkan semangat para arsitek perempuan dalam berkarya. Buktinya, sejak puluhan tahun lalu, para arsitek perempuan ini sudah melahirkan karya-karya legendaris.
Dua arsitek perempuan yang namanya patut dicatat sejarah adalah Ray Eames dan Lilly Reich. Selain merancang bangunan dan interior, keduanya berperan dalam mengkreasikan kursi yang sampai saat ini masih terlihat menghiasi rumah-rumah modern.
Ray Eames
Perempuan asal Amerika kelahiran 1912 ini berkolaborasi dengan suaminya, Charles Eames, menciptakan bangunan dan furnitur ikonik. Salah satunya adalah kursi yang diberi nama Eames lounge chair, yang menggunakan plywood yang dicetak. Pada masa itu, plywood merupakan bahan inovatif yang dapat menjadi solusi desain furnitur.
Lilly Reich
Membanggakan bukan sepak terjang para Kartini di dunia arsitektur ini?
Sumber: architizer