iDEAonline - Konsep “Loft House” Kejutan belum selesai. Setelah mengeksplorasi seluruh area di lantai satu, Tim Idea online pun diajak untuk “bertualang” ke lantai atas. Kami menapaki tangga kantilever yang terbuat dari semen. Spot light di atas tangga menambah kesan dramatis.
“Rumah ini memiliki banyak tangga. Dengan adanya tangga seolah-olah kita diajak “bertualang” untuk melihat semua ruang di rumah. Untuk railing, saya menggunakan material besi agar terkesan ringan dan simpel,” kata Albert Siinga, arsitek yang merenovasi rumah.
Lantai dua terdiri dari dua kamar tidur anak, kamar mandi, dan sebuah ruang serbaguna. Heny mengatakan bahwa kamar anak adalah hal utama. Ia pun berinisiatif untuk mengaplikasikan konsep loft house di kamar buah hatinya itu.
Selain ruangan menjadi tidak berantakan, mereka juga bisa membawa teman-teman untuk belajar atau bermain. Area attic dilengkapi dengan bukaan kaca. Jadi tak perlu menggunakan banyak lampu,” ucap perempuan yang hobi fotografi ini.
Tantangan dari Heny dijawab oleh Albert. Arsitek ini membangun “kamar di dalam kamar” menggunakan rangka besi yang ditutup dengan lantai vinyl bermotif kayu.
“Karena pemilik membutuhkan ruang yang banyak, saya coba membangun secara vertikal. Menambah ruang di dalam ruang, tapi dengan lantai semipermanen.
Foto Teddy Yunantha
Desain Albert Siinga
Properti Heny Latief