iDEAonline –Pelabuhan sarat dengan aktivitas kirim-mengirim barang. Maka, sangat masuk akal bila di sekitar pelabuhan terdapat gudang besar untuk menyimpan komoditas yang akan dikirim ke tanah seberang.
dok. adeline krisanti/idea Setidaknya, inilah fungsi Museum Bahari pada masa dulu. Pada zaman pendudukan Belanda, bangunan yang kini dialihfungsikan sebagai museum ini adalah gudang tempat menyimpan, memilih, dan mengemas barang dagang VOC, seperti rempah, kopi, teh, timah, dan tekstil.
dok. adeline krisanti/idea
Setelah tak dimanfaatkan sebagai gudang, Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta mengalihfungsikannya sebagai museum.
dok. adeline krisanti/idea
Arsitektur bangunan tetap dipertahankan sebagaimana aslinya. Hanya saja, beberapa bagian telah dicat ulang. Hanya dengan Rp 5.000 Anda sudah dapat menikmati koleksi perahu dari penjuru nusantara pada berbagai masa.
dok. adeline krisanti/idea
Terdapat pula di dalamnya bermacam-macam diorama tentang tokoh pelayaran tanah air. Anda juga harus mencoba naik ke sela tembok pagar terdepan Museum Bahari. Serasa berada di benteng!
dok. adeline krisanti/idea
Namun, seperti yang diberitakan oleh Kompas.com, telah terjadi kebakaran di Museum Bahari yang menghanguskan gedung C sisi utara museum pada Selasa (16/1/2018) pagi.
dok. adeline krisanti/idea
Ini adalah kebakaran pertama yang menimpa museum tersebut sejak dibangun 1977. Museum Bahari akan dibuka kembali pada Rabu (17/1/2018).
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/11/18/rodalink-1jpg-20241118120812.jpg)
