IDEAonline - Preferensi generasi milenial dalam menghabiskan penghasilannya, lebih banyak ke arah gaya hidup.
Sementara untuk kebutuhan papan atau perumahan, generasi ini belum tertarik memenuhinya karena dianggap tidak mendesak.
"Milenial harus mulai berubah, kalau mementingkan gaya hidup terus dan sampai nanti akhirnya dia gak bisa beli rumah," ujar pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2018).
Ali memperkirakan, pendapatan generasi milenial per bulan bisa mencapai Rp 7,5 juta. Dari total pendapatan tersebut, sepertiganya yang bisa digunaan untuk mencicil rumah sebesar Rp 2,5 juta.
Dengan kemampuan mencicil sebesar itu, Ali melihat sebenarnya generasi milenial bisa membeli rumah seharga Rp 300 juta.
Baca Juga : Material Batu atau Solid Surface? Ini Keunggulan dan Kelemahannya!
"Sekarang pilihannya (rumah) Rp 300 juta mau beli di Jakarta atau pinggiran. Jakarta sudah pasti tidak bisa, apartemen paling murah Rp 500 juta-an," jelas Ali.
Ia menambahkan, karena tidak mampu membeli rumah di Jakarta, pada akhirnya generasi milenial memilih tinggal di kos-kosan dengan gaya hidup hedonis.
Ali mempertanyakan, apakah hal tersebut mau dipertahankan hanya karena tidak ingin membeli rumah yang jauh dari Jakarta.
"Pas nanti ada kemampuan (beli rumah di Jakarta), harga sudah naik lagi. Makanya sekarang harus dipaksakan uang itu harus ke sana apakah ditabung dulu," tuntas Ali.
Baca Juga : Dinikahi Pengusaha Malaysia yang Tajir Melintir, Intip Mewahnya Dua Rumah Artis Indonesia!