IDEAonline -Hunian masa kini tak terlepas dari perkembangan desain dan generasi yang ada saat ini.
Ada berbagai konsep hunian menarik yang ditawarkan untuk generasi milenial.
Salah satunya adalah co-housing.
Co-housing atau collaborative housing, ada juga yang menyebutnya community housing yaitu kolaborasi hunian oleh suatu komunitas yang ingin membangun perumahan tanpa campur tangan dari pengembang.
Konsep hunian co-housing muncul sebagai salah satu solusi dari masalah harga rumah yang semakin melejit.
Baca Juga : Rumah Tumbuh, Solusi Hunian Luas Bagi Millenial dengan Dana Terbatas
Kemunculan co-housing di dunia berawal di Denmark pada era 1960-an, lalu berkembang ke berbagai negara-negara di Eropa ataupun Amerika.
Sedangkan di Indonesia, untuk hunian berkonsep co-housing terbilang relatif baru.
Noerhadi, arsitek dari RDMA Designs mengatakan yang membedakan co-housing dengan perumahan biasa adalah co-housing dihuni oleh suatu komunitas yang memiliki kesamaan.
“Entah itu sama-sama orang kreatif atau sama-sama seprofesi,” ungkap pria yang akrab disapa Adi.
Tak hanya menjadi rumah tinggal, Adi menyebut idealnya co-housing memiliki fasilitas penunjang yang sesuai dengan kebutuhan komunitas tersebut. Misalnya, tempat pertemuan dan galeri.