IDEAonline -Pasca bencana gempa 7,8 SR yang mengguncang Nepal April lalu, kondisi warga setempat belum sepenuhnya pulih.
Masih ada warga yang tinggal di tenda darurat beratapkan seng karena rumah tempat tinggal mereka hancur akibat gempa.
Terutama di Desa Hokse.
Baca Juga : Tak Disangka, Tanaman Obat Anti-HIV Ternyata Banyak Tumbuh di Indonesia
Seperti yang dilansir dari Daily Mail, Desa Hokse di Nepal memang dikenal sebagai "Desa ginjal" karena sebagian besar penduduk yang tinggal di sana sudah menjual satu ginjal mereka pada pedagang organ.
Kehidupan yang susah membuat sebagian besar penduduk yang tinggal di desa ini tergoda untuk menjual salah satu ginjal mereka yang sehat.
Uang ini kemudian mereka gunakan untuk membeli tanah dan membangun kembali tempat tinggal mereka.
Namun kini, akibat gempa yang melanda Nepal April lalu, penduduk desa ini harus kehilangan rumah yang sebagian besar mereka bangun dengan menggunakan uang hasil menjual ginjal mereka.
Baca Juga : Tragis! Kolam Ikan Renggut Nyawa Cucu Wiranto yang Berusia 1 Tahun, Begini Kronologinya!
Ironinya, karena tertekan akibat bencana ini sejumlah warga desa ada yang berpaling ke alkohol untuk mengurangi kesedihan mereka hingga membuat kesehatan semakin menurun.
Tidak hanya itu, kebutuhan akan uang untuk bisa menata hidup kembali justru membuat semakin banyak warga desa yang menjual organ mereka sebagai sumber pendapatan.
Geeta, seorang ibu yang tinggal di Hokse menceritakan bagaimana ia akhirnya memutuskan untuk menjual ginjalnya untuk membeli tanah dan membangun rumah mereka.
Ia diyakinkan oleh kakak iparnya untuk menjual salah satu ginjalnya. Bersama suami Geeta kemudian menuju ke sebuah rumah sakit di India untuk melakukan operasi.
Satu ginjal miliknya dihargai £1.300 atau setara dengan Rp 26 juta.
Sebagian uang yang didapat ini dihabiskan untuk membeli sebidang tanah di Hokse.
Hokse berada di 12 mil arah timur dari Kathmandu. Sisa uang itu mereka gunakan untuk membangun rumah permanen.
Memiliki rumah sudah menjadi impian banyak orang di Nepal.
Kemiskinan memang menjadi sasaran empuk para pedagang organ untuk membujuk warga mau menjual ginjal mereka.
Baca Juga : Dianggap Punya Kesaktian, Daun Kelor Bikin Amerika Heboh Hingga Sebut Ini Pohon Ajaib!
Bahkan mereka mengatakan bahwa tubuh hanya butuh satu ginjal dan ginjal itu bisa tumbuh kembali.
Tidak hanya Geeta, sebagian besar pria dan wanita dewasa yang tinggal di Hokse telah menjual satu ginjal mereka karena tergoda akan uang tunai.
Geeta menambahkan selama sepuluh tahun banyak broker yang datang ke desanya dan menyakinkan untuk menjual satu ginjalnya.
Namun ia selalu menolak.
Tapi karena keinginan untuk memiliki rumah dan tanah ia akhirnya menjual organ tubuhnya.
"Adik iparku membujuk untuk menjual satu ginjal. Ia mengatakan jika tubuhku saya butuh satu ginjal. Adik mencuri satu ginjalku dan gempa mencuri rumahku,"ungkapnya.
Akibat gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda negara itu, saat ini, ia dan keluarganya tinggal di sebuah gubuk terpal berdinding lembaran seng.
Baca Juga : Menurut Studi, Ini Dia 10 Tanaman Penyaring Udara yang Baik untuk Kesehatan, Nomor 7 Tak Disangka!
Perdagangan organ ilegal di daerah ini meningkat setiap tahun.
Menurut laporan Global Financial Integrity setiap tahun sekitar 7.000 ginjal diperoleh secara ilegal. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Duh, Warga Desa di Nepal Ini Ramai-ramai Jual Ginjal untuk Beli Rumah