IDEAonline - Sebagai ibukota dari Indonesia, Jakarta menyajikan beragam hal yang dapat membuat turis betah untuk menetap di kotanya.
Jakarta adalah salah satu dari 10 destinasi pariwisata baru yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Jakarta menghadirkan beragam tempat wisata yang menarik, mulai dari wisata belanja, wisata kuliner, wisata budaya, hingga wisata sejarah.
Jakarta bersanding dengan sembilan destinasi wisata lainnya, seperti Bandung, Bali, Kepulauan Riau, Yogyakarta-Solo-Semarang, Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi.
Kali ini, IDEAonline akan mengajak kamu wisata sejarah sekaligus menilik arsitektur unik di Jakarta.
Baca Juga : Mengenang Jasa Maria Walanda Maramis, Wajib Kunjungi Museum Ini!
Bangunan bergaya art deco ini adalah gedung Perumusan Naskah Proklamasi yang berada di Jalan Imam Bonjol No. 1.
Sesuai namanya, gedung ini adalah tempat di mana Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebarjo berunding merumuskan naskah proklamasi.
Gedung yang berdiri sekitar tahun 1920-an ini mempunyai arsitektur Eropa yang khas.
Bangunan utama terdiri dari dua lantai dengan atap berbentuk piramid terpancung yang dibangun oleh J.F.L Blankenberg, seorang arsitek berkebangsaan Belanda.
Dilansir dari situs resmi Kemdikbud, Lantai bawah memiliki empat ruang utama yaitu ruang pertemuan, ruang perumusan naskah proklamasi, ruang pengesahan naskah proklamasi, serta ruang pengetikkan dan penandatanganan naskah proklamasi.
Sedangkan dilantai dua terdiri dari lima ruang utama, yaitu ruang kamar tidur Laksamana Muda Tadashi Maeda, ruang kerja pribadi, kamar tidur sekretaris, ruang perkantoran staf rumah tangga dan tempat istirahat, serta kamar tidur pembantu wanita.
Baca Juga : Peringati Hari Sumpah Pemuda, Lihat Tampilan Museum Sumpah Pemuda Yuk!
Salah satu sudut yang menarik dalam gedung ini adalah ruang pengetikan.
Naskah proklamasi yang sudah ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia diketik.
Peristiwa ini berlangsung menjelang subuh, hari Jumat, 17 Agustus 1945 yang bertepatan pada bulan suci Ramadhan.
Pernah menjadi kediaman Laksamana Tadashi Maeda, bangunan ini mempunyai luas tanah 3.914 m2 dan luas bangunan 1.138,10 m2.
Pada tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto menginstruksikan kepada Direktorat Permuseuman agar merealisasikan gedung bersejarah ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Baca Juga : Sambut Hari Batik Nasional, Datangi 4 Museum Batik yang Ada di Indonesia
Tertarik untuk berkunjung ke tempat bersejarah ini, IDEA Lovers?
Kamu bisa menggunakan transportasi umum Trans Jakarta dengan jurusan TU Gas - Grogol yang beroperasi setiap hari, lalu turun di Jalan Imam Bonjol.
Tertarik untuk berkunjung ke destinasi menarik lainnya yang ada di Jakarta? Yuk klik pesona.travel sekarang (ADV)