IDEAonline-Di perkotaan, kita pasti sulit menemukan banyaknya pepohonan atau lahan yang bisa ditumbuhi dengan pepohonan.
Sama halnya dengan Tokyo yang menjadi salah satu kota tersibuk dan terpadat di dunia.
Namun seorang arsitek, Akihisa Hirata, membuat sebuah rumah bernama Tree-ness yang merupakan tempat tinggal yang inovatif di lingkungan Otsuka, Jepang.
Rumah ini dibangun untuk pemilik galeri, Taka Ishii, yang memanfaatkan ruang yang sempit dengan caar pembangunan vertikal.
Bangunan ini tetap menyeimbangkan alam dan kehidupan perkotaan di Tokyo.
Baca Juga : Sejuta Penyimpanan Tersembunyi, Berikut Inspirasi Desain Apartemen Seluas 120 Meter Persegi
Sekilas dilihat, rumah ini seperti serangkaian kotak yang ditumpuk satu sama lain.
Beberapa diantaranya dibiarkan terbuka membentuk lipatan, sehingga interior dan eksterior menjadi satu sama lain.
Area ini digunakan sebagai area untuk menanam tanaman yang bisa membuat rumah ini lebih ramah dengan alam.
Ishii, sang pemilik rumah tidak memiliki permintaan khusus dalam segi desain.
Namun Hirata mempertimbangkan sifat dari sang pemilik rumah.
Baca Juga : Hati-Hati, Shower Kamar Mandi Berpotensi Jadi Sarang Bakteri Berbahaya
Di satu sisi, Ishii merupakan seorang pria yang mencintai kegiatan luar ruangan atau lebih tepatnya Ishii merupakan peselancar.
Sedangkan sisi lain, Ishii merupakan seorang penggemar seni yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam galeri minimalis.
Berkat perpaduan dari sifat sang pemilik rumah, akhirnya dibuatlah Tree-ness house.
Baca Juga : Colorful Glamping Resort, Rasakan Sensasi Berkemah dengan Tenda Mewah di Pedalaman Hutan Korea Selatan
Tree-ness house ini memang ibarat kotak kaca putih yang memungkinkan Ishii bekerja dari dalam rumah sekaligus tetap bisa menikmati suasana alam berkat tanaman yang ditempatkan secara strategis di teras dan tiap bukaan di gedung.
Baca Juga : Cathy Sharon Resmi Menjanda Setelah Diselingkuhi, Begini Tampilan Rumah Super Mewah Miliknya!
Sebagai konsep arsitektur, Tree-ness house adalah hutan vertikal dari Stefano Boeri, yang diperkecil untuk menyeimbangkan antara elemen alami dan buatan manusia.
“Jika kamu membandingkan bangunan itu dengan satu pohon, kamu tidak hanya memandang satu pohon saja.
Namun lumut dan jamur tumbuh di pohon, serangga, tupai, dan burung terbang, dan hal-hal semacam itu datang bersama-sama secara keseluruhan dan tampak indah secara keseluruhan,” kata Hirata.
Baca Juga : Bentuk Penghormatan Budaya Spanyol, Restoran di Vietnam Ini Kental Nuansa Negeri Matador!
“Melalui arsitektur ini, saya bertujuan untuk menciptakan kekayaan pohon. Rumah ini adalah bagian pertama dari arsitektur yang menjalankan visi ini.
Pertama, meletakkan kotak dan membuat struktur tunggal, bukaan berbentuk lipatan melekat padanya dan tanaman terintegrasi." kata Hirata seperti dilansir dari mymodernmet.
Baca Juga : Lakukan 4 Kegiatan Ini Setelah Bangun Tidur, Tubuh Dijamin Jadi Bugar Seharian!
Lantai dasar menampilkan galeri yang dikelola oleh salah satu karyawan Ishii, sementara tingkat lainnya berfungsi sebagai tempat tinggal.
Konsep ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2009, dengan bangunan awalnya dimaksudkan untuk menjangkau delapan tingkat.
Setelah Gempa Besar Jepang pada tahun 2011, proyek itu dihentikan sejenak dan dirancang ulang pada ketinggian yang lebih kecil karena tindakan keamanan gempa yang baru.
Rumah pohon-pohon oleh arsitek Jepang Akihisa Hirata membuat sesuatu yang baru dan inovatif dari permasalahan lahan sempit di Tokyo.(*)