IDEAonline - Agungseorang remajalaki-laki berusia 16 tahun ini dengan tega membakar rumah orang tuanya sendiri lantara tak dibelikan handphone.
Amarah Agung ini meledak karena tak sabar dijanjikan orang tuanya dibelikan HP setelah lebaran.
Sebagaimana dilaporkan oleh TribunJakarta.com (19/5/2018) Agung (16), seorang anak lelaki yang tega membakar rumah orangtuanya gara-gara tidak segera dibelikan ponsel menjadi viral di media sosial.
Beberapa nitizen mengunggah foto peristiwa seorang anak lelaki asal Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membakar rumah orangtuanya.
Banyak nitizen yang mengutuk ulah Agung tersebut.
Baca Juga : Cathy Sharon Resmi Menjanda Setelah Diselingkuhi, Begini Tampilan Rumah Super Mewah Miliknya!
"Cilik digedekne lora ae di gendong, di obatne, gede ra bantu wong tuo malah gae nelongso wong tuo. Sokoe saiki turu neng omah tembok. Anak kok durhaka. (Kecil dibesarkan lalu kalau sakit saja digendong untuk diobatkan. Setelah besar tidak bantu orangtua malah membuat susah. Sekarang rasakan tidur di rumah tembok (penjara). Anak kok durhaka)," tulis Desta Azza dalam bahasa jawa mengomentari postingan Winarto.Tak hanya cacian, nitizen juga banyak yang iba atas peristiwa yang menimpa Gumbrek (50), bapak dari Agung yang hanya seorang petani.
"Semoga anaknya segera tobat dan orangtuanya tabah dan sabar," tulis Chana Indra.
Foto rumah Gumbrek yang telah ludes terbakar bertebaran di medai sosial.
Terdapat pula foto sosok Gumbrek yang terlihat terduduk lemas dan sedih.
Wajah nelangsanya lantas menjadi viral dan mendapatkan belas kasihan dari netizen.
Salah satu foto Gumbrek usai rumahnya ludes terbakar diunggah ke Facebook oleh Entik Stockis Milagros Mrican.
Kapolsek Jambon AKP Djoko Winarto membenarkan kejadian ini
"Motifnya anaknya minta handphone, tetapi belum dibelikan lalu marah hingga membakar rumah milik orangtuanya sendiri," ujar Djoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (19/5/2018)
Djoko menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Agung marah kepada bapaknya gara -gara belum diberikan ponsel, Jumat (18/5/2018) siang.
Sebenarnya orangtuanya sudah menyanggupi tapi baru akan dibelikan setelah Lebaran.
Tak sabar menunggu hingga Lebaran, Agung melampiaskan kemarahannya dengan membakar rumah.
Api cepat memberanguskan sebagian rumah karena terbuat dari kayu. Api berhasil dipadamkan oleh warga bersama polisi dan tentara.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Orangtua, nenek dan saudara pelaku selamat dari amukan api.
"Ibu kandung pelaku tidak ada di rumah karena sedang merantau bekerja di Surabaya," ujar Djoko.
"Kerugian material di atas Rp 75 juta, perabot rumah tangga dan uang tunai Rp 3 juta," tambah Djoko.
Banyak masalah
Djoko menuturkan, sebelumnya Agung pernah mengancam akan membunuh orangtuanya kalau tidak dibelikan sepeda motor.
Perkara itu sampai ditangani polisi. Saat itu, Agung membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Setelah membuat pernyataan itu, tak berapa lama kemudian orangtuanya membelikan sepeda motor matic merk Yamaha," jelas Djoko.
Tak hanya mengancam orangtua, Agung juga pernah berurusan dengan polisi gara-gara berselisih dengan pemuda setempat.
Perselisihan itu lantaran Agung ugal-ugalan mengemudikan sepeda motor di jalanan kampung halamannya.
Djoko mengatakan, Bhabinkamtibmas setempat sudah membina Agung agar tak mengulangi perbuatannya.
Kini, atas kasus pembakaran rumah, polisi mengusutnya.
"Terhadap peristiwa ini, kasusnya hari ini kami limpahkan ke penyidik PPA Polres Ponorogo untuk penanganannya," tandas Djoko.(*)