Mengenang Cecillia Putty Vickend, Ini Gejala Penyakit Kanker Lidah yang Mesti Diketahui

Selasa, 15 Januari 2019 | 16:00
twitter

Cecillia Putty Vickend

IDEAonline -Cecillia Putty Vickend terlahir cantik jelita. Namun siapa sangka, saat dewasa perempuan yang pernah membintangi sejumlah sinetron dan film televisi (FTV) itu ternyata mengidap kanker lidah.Awalnya selama 2 tahun ia mengira menderita sariawan.

Baca Juga : Ustadz Arifin Ilham Berjuang Melawan Kanker Nasofaring, Ini Penyebab dan Gejala yang Harus Diketahui!

Setelah memeriksakan diri ke dokter di berbagai tempat, ia pun terkejut lantaran divonis mengidap kanker mulut.

Namanya memang tak setenar artis ibukota lain, tapi wajahnya pasti familiar di mata kita.

Namun sayang, pada tahun 2012 silam, Cecillia telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat penyakit kanker lidah stadium 4.

Gadis berusia 26 tahun ini tutup usia di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Rabu malam, 26 Desember 2012, pukul 19.20 WIB

Penyakit kanker lidah sebenarnya telah menggerogoti tubuh Cecillia sejak tahun 2010 silam.

Pertama kali, Ia disarankan dokter untuk segera melakukan operasi karena kanker lidahnya sudah memasuki stadium 2B.

Namun, karena awam akan kanker, Ia dan orang tuanya memutuskan untuk melakukan pengobatan alternatif dulu selama 3 bulan.

Karena tak ada hasil, akhirnya, pada Maret 2012, lulusan London School of Public Relation ini pun menjalani proses operasi untuk kankernya.

IDEA lovers, apa kalian tahu penyebab kanker lidah?

Baca Juga : Mengerikan! Gara-gara Paparan Asbes Rumah, Gadis Ini Sampai Terkena Kanker Langka

Dilansir dari alodokter,Kanker yang tumbuh pada lidah bagian depan ini termasuk di dalam kategori kanker mulut.

alodokter

lidah

Kanker yang tumbuh pada lidah bagian depan ini termasuk di dalam kategori kanker mulut.

Baca Juga : Ustadz Arifin Ilham Berjuang Melawan Kanker Nasofaring, Ini Penyebab dan Gejala yang Harus Diketahui!

Sementara kanker yang tumbuh pada bagian pangkal lidah termasuk di dalam kanker orofaring.

Alkohol dan tembakau diduga menjadi penyebab utama kemunculan kanker lidah karena keduanya memiliki sifat karsinogenik atau mudah menyebarkan kanker.

Zat-zat yang bersifat karsinogenik umumnya mengandung unsur kimia yang dapat merusak DNA di dalam sel dan memicu kemunculan kanker.

Gejala-gejala yang mengindikasikan kanker lidah meliputi:

  • Sakit tenggorokan yang berlangsung terus-menerus.
  • Bercak berwarna merah atau putih, benjolan, atau sariawan yang tidak kunjung sembuh.
  • Sakit saat menelan.
  • Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.
  • Perdarahan tanpa sebab yang jelas pada lidah.
  • Rasa sakit pada telinga (jarang).
Baca Juga : Mengerikan! Gara-gara Paparan Asbes Rumah, Gadis Ini Sampai Terkena Kanker Langka

Selain itu, penelitian dari The International Agency for Research on Cancer (IARC), mengklasifikasikan minuman atau makanan panas bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker.

Jadi, ada hubungannya antara kanker saluran cerna bagian atas dengan kebiasaan minum dan makanan yang sangat panas.

Pendapat ini sebenarnya masih diperdebatkan juga diluar sana.

Tapi, Badan Kesehatan Dunia WHO memilih jalan aman dengan menganjurkan kita untuk menjauhi kebiasaan makan atau minum yang sangat panas.

Lalu, bagaimana cara mengukur apakah makanan atau minuman keadaan sangat panas dan berbahaya?

instagram

Mengenang Cecillia Putty Vickend, Ini Gejala Penyakit Kanker Lidah yang Mesti Diketahui

Menurut penelitian yang sama, makanan dengan suhu di atas 70 derajat Celcius masuk dalam kategori karsinogen.

Bayangkan saja dengan titik didih makanan berada pada suhu 100 derajat Celcius.

Karena itu, kala hendak menikmati teh, kopi, bakso, soto atau sup, sebaiknya tunggu sampai suhunya hangat lebih dulu baru dilahap.

Dalam hal ini, “hangat” adalah suhu di bawah 50 derajat Celcius.

Air mendidih yang dituang ke dalam gelas kira-kira membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mencapai suhu ini.

Oleh karena itu, yuk mulai membiasakan mengonsumsimakanan dan minuman yang tidak terlalu panas!

Gimana menurut mu iDEA lovers? (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya