IDEAonline -Pamor Masjid Nurul Amal di Jalan Sabutung Lama, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendadak naik setelah meninggalnya istri Ustaz Nur Maulana, Nur Aliah Ibnu Hajar.
Menurut laporan Tribun Timur, masjid tersebut dibangun oleh Nur Aliah semasa masih hidup.
Kabarnya, untuk membangun masjid tersebut, Nur Aliah bahkan rela menjual semua perhiasan emas yang dia punya.
Masjid lima lantai berwarna kuning-oranye itulah Nur Aliah disalatkan sebelum dikuburkan.
Masjid Nurul Amal sejatinya belum lama diresmikan, baru September 2018 lalu.
Seperti dilaporkan Tribun Timur saat itu, suasana peresmiannya berlangsung cukup meriah.
Sejumlah tokoh datang ke acara tersebut, termasuk Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Komisaris Jendral Pol Syafruddin.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Mulai dari Sifat Asli Bripda Puput Hingga Kehidupan Miris Chairul Tanjung Sebelum Sukses
Tak hanya itu, hadir juga Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda SUlses Irjen Pol Umar Septono, dan Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal.
Ada juga Wakoplda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Tajuddin, Wakoplda Sulsel Brigjen Risyapudin Nirsin, Kasat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Adeni Muhan, dan Kepala Pelabuhan Paotere Rabuedi.
Tak ketinggalan, Ustaz Nur Maulana yang memang menjadi pembina masjid ini.
Dalam soft opening itu, banyak guyonan yang dilontarkan penceramah program TV Islam Itu Indah.
Baca Juga : Jatuh Bangun Putri Tanjung Bangun Usaha Sejak 15 Tahun, Ini Dia 5 Fakta yang Tak Banyak Orang Tahu!
Mulai soal menjual emas milik istri untuk ongkos pembangunan masjid, meminta sumbangan kepada para pejabat hingga siang malam berdoa agar masjid itu cepat terbangun.
"Alhamdulilah, hari ini kita didatangi oleh keberkahan. Di sini ada Pak Menteri, Gubernur baru, dan Deng Ical," ujar ustaz Nur Maulana saat itu.
Ustaz Nur Maulana mengatakan masjid yang ia bina ini menerima sumbangan perbaikan masjid.
Mereka yang menyumbang untuk masjid ini di antaranya, Menpan RB Komjen Syafruddin sebanyak Rp200 juta.
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah Rp200 juta.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono Rp100 juta.
Kepala Pelabuhan Paotere Rabuedi Rp30 juta dan Wakapolda NTB Kombes Tajuddin Rp20 juta.
Sehingga total sumbangan pada acara ini, sebesar Rp550 juta.
Atas sumbangan ini, Nur Maulana menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Dalam moment ini, Komjen Syafruddin dan Nurdin Abdullah disambut tarian Padduppa, sebagai tarian penyambutan tamu istimewa.
Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengaku bangga dengan kehadiran Syafruddin.
Pada kesempatan ini Pemprov juga menyumbang Rp200 juta.
"Pemprov menyumbang Rp200 juta untuk masjid ini, tapi saya titip Pak Maulana, tidak dibelikan emas untuk istri," guyon NA.
Sebagai Waketum DMI, ia menceritakan perkembangan Islam dan pembangunan masjid di Indonesia dan di luar negeri yang berkembang pesat.
"Mudah-mudahan kebangkitan ini sejalan dengan ukhuwah wathaniyah," harapnya.
Di akhir acara, ada prosesi penandatanganan prasasti oleh Komjen Syafruddin, dilanjutkan dengan suara azan oleh Ustaz Mualana.
Artikel ini pernah tayang di Suar.id dengan judul Kisah Istri Ustaz Maulana Bangun Masjid 5 Lantai dari Jual Perhiasan: Begini Suasana Meriah Peresmiannya September Lalu