IDEAOnline - Tak hanya desain ruang dan furnitur yang dibuat kreatif, penghuni rumah yang tinggal di hunian berkonsep micro living pun harus menyesuaikan gaya hidup, utamanya dalam memilih perabot pengisi rumah.
Arsitek dan seniman Leonardo Da Vinci mengatakan ruang kecil membuat orang disiplin.
Tidak itu saja, tinggal di rumah mungil membuat orang lebih kreatif.
Hal ini dikarena dengan keterbatasan ruang yang ada kebutuhan tetap harus terpenuhi.
Baca Juga : Little Free Library, Gerakan Membuat Perpustakaan Unik di Amerika, Bentuknya Unik-Unik
Mau tidak mau “terpaksa” berpikir kreatif menyiasatinya.
Furnitur merupakan salah satu kunci dalam menata rumah.
Dengan furnitur yang tepat, ruang yang sempit dapat terasa lega sehingga rumah lebih nyaman ditinggali.
Selain berdesain multifungsi, tiga elemen ini harus diperhatikan untuk memilih furnitur yang tepat untuk hunian berkonsep micro living yang memiliki keterbatasan ruang.
Baca Juga : 5 Cara Menata Rumah Mungil Berukuran 42 M Persegi ala Perancang Busana
1. Bentuk
Bentuk dapat menciptakan persepsi seseorang dalam merasakan suasana.
Bentuk furnitur pengisi rumah mungil harus memberikan kesan yang meluaskan dan ringan.
Ada tiga kata kunci untuk menciptakan ini, yaitu ramping, melayang, dan sederhana.
Bentuk furnitur yang ramping, secara visual meluaskan dan membuat kesan ruang tidak penuh.
Kaki meja dan kursi tidak perlu dibuat besar, asalkan secara struktur sudah kuat.
Teknologi saat ini sudah bisa menciptakan furnitur ramping namun kokoh dan kuat.
Baca Juga : Beda dengan RSS, Inilah Pendapat Arsitek tentang Micro Living
Benda yang tampak melayang akan dipersepsikan sebagai benda yang ringan.
Furnitur pun demikian.
Meja dan ambalan dapat dibuat bertumpu pada dinding sehingga bebas dari kaki.
Atau sembunyikan kaki furnitur agar terkesan terangkat dari lantai.
Memilih furnitur sederhana bisa dilakukan dengan meminimalkan penggunaan detail, kecuali sangat dibutuhkan untuk menunjang fungsi.
Furnitur minim detail akan terkesan bersih dan membuat ruang lebih terasa leluasa.
Baca Juga : Agar Cepat Terjual, Ini 5 Kiat Sebelum Menjual Furnitur Secara Online
Baca Juga : Tertutup Selama 50 Tahun, Perancang Furnitur Ini Temukan Dapur Bergaya Retro 50-an di Rumah Ini
2. Material
Material pada furnitur berpengaruh pada kesan yang ditimbulkan.
Tidak terbatas pada kayu dan kain, sehingga kreasi yang tercipta juga semakin luas.
Furnitur dari material yang transparan memungkinkan pandangan ke seluruh ruang tanpa terhalang karena menciptakan kesan kosong sehingga secara virtual lebih lega.
Material metal juga punya efek yang hampir sama.
Baca Juga : Bripda Puput Nastiti Devi Urus Surat Nikah Dengan Ahok, Lihat Perbandingan Psikologi Warna Rumah Mereka
Sebaliknya, furnitur yang terbuat dari material bertekstur dan padat mengesankan sesuatu yang berat.
Dari segi pencahayaan, material ini pun menyerap cahaya sehingga ruang terkesan lebih gelap yang kurang sesuai untuk ruang kecil.
Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah Mungil 42 m2, Berani Bermain Warna dan Furnitur
3. Warna
Warna adalah elemen penting dalam menciptakan suasana.
Jika dinding diibaratkan kanvas, maka furnitur merupakan warna-warna yang mengisi lukisan.
Saat menentukan warna furnitur yang dipilih adalah kontras atau samar dengan dinding yang berada di belakangnya.
Kontras misalnya dinding putih, furnitur cokelat tua.
Ini akan membuat ruang terasa penuh, karena semua furnitur yang ada akan tampil menonjol.
Baca Juga : MoreFloor, Material Lantai Serbaguna Solusi untuk Hunian Mungil
Jika kesan luas yang ingin didapat, gunakan warna furnitur yang senada dengan warna dinding.
Ini akan menimbulkan ilusi bahwa ruang belum terisi.
Beberapa warna kontras bisa ditambahkan, namun fungsinya hanya sebagai aksen yang mempermanis ruang.
Nah, Idealovers, jangan lupakan 3 elemen ini ya, bentuk, material, dan warna furnitur, untuk mendukung hunian micro living kamu. (*)
Baca Juga : Hanya Ada di Kota Ini, Bangunan Memakai Material Puluhan Jendela Bekas