IKEA Dorong Supplier Gunakan Bahan Baku Rotan yang Jelas Asal Usulnya, dari Katingan Salah Satunya

Minggu, 03 Februari 2019 | 12:30
dok. Kompas.com

Ilustrasi IKEA

IDEAonline-Sebagai perusahaan ritel mebel besar di dunia, IKEA terus membuat program yang berguna untuk membangun masyarakat.

Perusahaan asal Swedia ini turut membantu masyarakat yang berada di Katingan, Kalimantan Tengah.

Tepatnya masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan pengrajin rotan.

IKEA memfasilitasi sebuah kegiatan pendampingan kelompok petani rotan yang juga menjadi bagian dari strategi konservas WWF Indonesia.

Baca Juga : 3 Inspirasi Kamar Mandi Unik, Bikin Aktivitas Mandi Jadi Lebih Nyaman

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendemonstrasikan pengelolaan rotan berkelanjutan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan rotan.

Wujud nyata dari IKEA terhadap program ini adalah dengan memberikan pendampingan terhadap kelompok petani rotan yang tergabung dalam P2RK atau Perkumpulan Petani Rotan Katingan untuk terus menghasilkan rotan dengan kualitas baik yang mampu bersaing dengan rotan di daerah lain.

Selain itu, IKEA juga memberikan dukungan terhadap Demplot Budidaya Rotan yang berada di daerah Karuing, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Baca Juga : Fotografer Candida Höfer Menangkap 600 Tahun Arsitektur Meksiko Lewat Foto

IDEA/Agnes

Demplot budidaya rotan yang bekerja sama dengan IKEA dan WWF di Kairung, Kalimantan Tengah

Demplot budidaya yang ada di Karuing ini bukan satu-satunya yang ada di Kalimantan Tengah.

Demplot yang ada di Karuing ini berada di bawah manajemen Badan Usaha Milik Desa.

“IKEA sendiri adalah salah satu ritel terbesar di dunia.

Dimana mereka itu sudah menggunakan aspek kelestarian dengan cara menggunakan bahan baku yang bertanggung jawab terutama untuk produk kayu dan produk non kayu seperti rotan sehingga rotan yang mereka gunakan harus jelas asal usulnya dan sudah memiliki sertifikasi FSC untuk kayu sedangkan untuk rotan sudah jelas ketelusurannya” kata Nur Maliki Arifiandi, selaku Market Transformation WWF Indonesia.

Baca Juga : Hunian Mewahnya Ikutan Berhijrah, Arie Untung dan Fenita Arie Siap Tinggalkan Rumah

IDEA/Agnes

Nur Maliki Arfiandi ketika diwawancarai pada Jumat (1/2/2019)

FSC sendiri merupakan sertifikasi Forest Stewardship Council yang didapatkan P2RK karena rotan yang mereka hasilkan sudah jelas asal usulnya, yaitu berasal dari lahan milik sendiri yang memiliki legalitas.

Baca Juga : Sudah Tajir Milintir Sebelum Terkenal, Intip Hunian Ariana Grande yang Cetak Sejarah Baru di Billboard 100

IDEA/Agnes

Proses panen rotan secara tradisional yang mementingkan keadaan lingkungan

Ketika ditanya mengenai keberlanjutan program ini dan apakah pengrajin di Katingan akan bisa memasarkan produk mereka secara langsung, Okky yang merupakan sapaan akrab dari Nur Maliki Arifiandi memaparkan bahwa ini merupakan proses yang panjang.

“IKEA akan mendorong seluruh suppliernya untuk menerapkan dan menggunakan bahan baku yang jelas asal usulnya dan salah satunya adalah yang telah bekerja sama dengan WWF Indonesia.

Rotan ini sudah memiliki sertifikat FSC dan kami juga mendorong salah satu bukti bahwa produk yang berkelanjutan salah satunya adalah di Katingan ini.”

Baca Juga : Jadi Tradisi Imlek, Singkirkan 5 Barang Ini dari dalam Lemarimu

IDEA/Agnes

Hasil rotan yang sudah dijemur

Lebih lanjut terkait dengan program pendampingan bagi para petani dan pengrajin rotan di Katingan, yang dibeli oleh supplier IKEA adalah bahan mentah atau barang setengah jadi.

Nantinya, rotan setengah jadi yang dibeli dari para petani di Katingan ini akan dikelola dan diproduksi menjadi produk-produk yang dibutuhkan oleh IKEA.

Misalnya keranjang atau tudung saji.

Jadi, yang dihasilkan petani dan pengrajin Katingan adalah barang setengah jadi dan IKEA serta supplier yang akan menentukan akan menjadi apa rotan tersebut nantinya.(*)

Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah Tipe 36, Dua Rumah Direnovasi Jadi Satu

Editor : Pipit

Baca Lainnya