IDEAonline - Masalah penyimpanan jadi salah satu kendala terbesar saat mendekorasi ruang.
Dengan menghadirkan media penyimpanan yang tepat, masalah tersebut pun segera teratasi.
Beruntung, bila kamu memiliki hunian yang cukup luas sehingga mampu membuat ruang penyimpanan sendiri.
Namun, bila luas huniannya pas-pasan, barang-barang yang tak tertampung bisa membuat hunian terkesan berantakan karena tidak memiliki area penyimpanan yang mumpuni.
Terlebih, bila kamu suka mengoleksi tas, sepatu, dan pakaian, maka kamu harus menyediakan ruang ekstra, karena bila disimpan sembarangan, barang-barang tersebut akan mudah rusak.
Baca Juga : Ruang Ganti Butuh Privasi, Inspirasi Walk-in Closet Ini Jadi Solusi
Untuk menghindari barang berceceran dan tak tertata rapi, beberapa desainer interior kerap menyarankan untuk menghadirkan walk in closet.
Walk-in closet dapat diartikan sebagai sebuah zona atau area transit dan transisi dari kamar mandi di dalam kamar tidur menuju kamar tidur itu sendiri.
Area ini memiliki banyak fungsi, yakni sebagai zona kering dari kamar mandi menuju kamar tidur, sebagai ruang simpan pakaian dan perlengkapan pendukung penampilan—seperti sepatu, dasi, kaos kaki dan lain-lain—dan sebagai rak atau area simpan alatperlengkapan mandi, serta sebagai tempat area make up.
Jadi, dapat dikatakan walk-in closet dibutuhkan sebuah rumah, karena sebagai privasi pada area kamar tidur.
Lemari walk-in closet tersebut biasanya disusun secara melingkar, yang pada akhirnya membentuk sebuah area kosong tempat berganti pakaian di bagian tengah.
Baca Juga : Pintu yang Unik Menuju Area Walk-in Closet
Apabila sebuah kamar tidur memiliki ukuran ruang yang besar serta memiliki kamar mandi dalam, sebaiknya dibuatkan walk-in closet berupa area atau ruangan sendiri.
Lokasi berada di antara kamar mandi dan kamar tidur.
Jadi, apabila walk-in closet dirancang dalam bentuk ruangan, maka dapat dikatakan zona kamar mandi berada di dalam walk-in closet (ruangan di dalam ruangan).
Namun untuk hunian dengan luasan terbatas, walk-in closet dapat dibuat dalam bentuk lemari yang di dalamnya terdapat rak-rak penyimpanan.
Bila ingin membuat walk-in closet di rumah mungil, setidaknya kamu membutuhkan ruang minimal 6 meter persegi, sedangkan ukuran idealnya adalah 13 meter persegi.
Dengan ukuran minimal tersebut, setidaknya fungsi utama walk-in closet sudah dapat terpenuhi.
Baca Juga : Punya Walk-in Closet Bukan Sekadar Gaya
Nah, untuk kamu yang suka mengoleksi atau menyimpan aksesori, jangan lupa untuk membuat penyimpanan khusus agar aksesori dapat tertata rapi dan tak lagi berantakan.
Namun, bila kamu memiliki luas lebih, kamu bisa menambahkan area meja rias.
Jika ruangan tidak cukup, meja rias dapat diletakkan di luar area berganti pakaian.
Selain itu, elemen lain yang tak kalah pentingnya adalah cermin yang besar.
Cermin ini akan membantu kamu memilih pakaian sekaligus menambah kenyamanan dalam berias.
Baca Juga : Buat Lemari Pakaian Selalu Harum dengan 4 Cara Mudah Ini Yuk!
Untuk menghemat tempat, kehadiran cermin dapat dihadirkan sebagai ornamen pintu lemari.
Untuk menghemat bujet kamu, sebaiknya hindari penggunaan kayu solid senagai material walk-in closet.
Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan material multipleks atau particle board dengan finishing HPL atau taco sheet.
Dengan finishing HPL kamu bisa bereksplorasi dengan tema yang ingin dihadirkan, karena HPL memiliki beragam motif dan warna yang dapat disesuaikan dengan tema ruang.
Baca Juga : 10 Cara Ini Dijamin Bikin Lemari Pakaian di Kamar Anti Berantakan
Jika ingin kesan luas, gunakan finishing berwarna terang, seperti putih.
Namun, jika ingin kesan mewah dan hangat, gunakan warna cokelat dengan perpaduan emas, emas sebagai aksennya.
Hindari penggunaan warna hitam jika kamu tidak ingin ruangan semakin terasa sesak.
Baca Juga : Cara Menata lemari Pakaian Ini Bikin Lemari Tampak Rapi dan Efektif