IDEAonline - Reputasi bambu sebagai material ramah lingkungan sangat menjanjikan dan mempunyai nilai potensial yang tinggi sebagai material alternatif pengganti kayu.
Penggunaan bambu sebagai bahan alternatif merupakan salah satu cara untuk mengatasi isu global warming pada hutan dan semakin berkurangnya ketersediaan kayu solid.
Dibandingkan dengan kayu, bambu tumbuh dengan cepat, dalam 40—50 hari bambu dapat tumbuh hingga 47 inci, sedangkan kayu membutuhkan waktu sekitar 20—120 tahun untuk menghasilkan kualitas yang bagus.
Hal ini membuat persediaan bambu melimpah dan harganya terus stabil.
Fakta inilah yang membuat PT Indonesia Hijau Papan mengolah bambu dengan teknologi cold press menjadi sebuah produk bernama Bambulogy.
Produk ini termasuk ke dalam kategori strand woven bamboo, yakni panel bambu yang dibuat dengan mengggunakan tekanan tinggi.
Baca Juga : Mirip Kayu Asli, Material Kusen Ini Harganya Mulai Rp 50 Ribu
Semua bahan baku bambu diambil dari bambu lokal yang mempunyai diameter minimum 6-12 cm, berumur minimum 3 tahun, dan mempunyai ketebalan dinding bambu setebal minimum 6 mm.
Sebelum sampai menjadi selembar panel, bambu pun melewati proses yang cukup panjang.
“Kami lakukan proses yang bernama carbonizing, dimana bambu tersebut dimasak dengan temperatur dan tekanan yang tinggi untuk menghilangkan kadar gula dan menambah kekebalannya terhadap cuaca dan iklim,” jelas Rudy W. Suharto, Commercial Director PT Indonesia Hijau Dwidaya.
Pengurangan kadar gula ini membuat bambu kebal terhadap rayap karena hilangnya gula dan lebih stabil dalam menghadapi pergantian kelembapan di sekitarnya. Setelah carbonizing, bambu dicelup dengan resin.
Baca Juga : Perancang Tekstil Ini Ciptakan Gorden yang Terinspirasi dari Panel Kayu yang Melapisi Bagian Bawah Dinding!
“Resin yang kami gunakan, yaitu phenol formaldehyde, berbeda dengan resin yang digunakan pada engineered wood product, seperti plywood, particle board, atau oriented strand board yang menggunakan resin urea formaldehyde dimana resin tersebut akan masih bereaksi dengan air,” paparnya.
Jadi, bila ada kelembapan atau air ditumpahkan ke produk-produk tersebut, resin akan bereaksi dengan air dan air akan menjadi sebuah partikel yang akan menghancurkan kekuatan resin tersebut.
Akhirnya, kayu pun akan hancur dengan air.
Hal ini tidak berlaku pada bambu karena phenol formaldehyde tidak akan bereaksi dengan air sedikitpun.
Setelah proses aplikasi resin, bambu tersebut di-press dengan tekanan yang sangat tinggi sebesar 3.600 ton untuk memadatkan bambu tesebut dan jadilah lembaran panel bambu dengan ukuran 14cm x 14cm x 244 cm.
Baca Juga : 3 Cara Memadukan Funritur Material Kayu pada Interior Modern
Material ini diklaim mempunyai kekuatan yang jauh lebih kuat dari pada kayu ulin yang terkenal dengan kekuatan yang sangat tinggi.
“Panel ini sangat kuat (teksturnya berserat/serat fiber). Kekuatannya sudah diuji melalui tes dinas PU Bandung,” ujar Rudy.
Dalam bidang stabilitas, panel ini sangat stabil dimensinya dibanding dengan solid wood.
Karena kepadatan yang tinggi dan telah melalui proses carbonizing, panel bambu ini mempunyai penyusutan dan pembengkokan yang sangat kecil (1mm), hampir tidak berubah sedikit pun bila kena air atau kelembapan yang sangat tinggi.
Baca Juga : Bukannya Dinding Beton, Apartemen Ini Justru Menggunakan Material Kayu
Sementara solid wood dengan karakterisik kayu yang natural, gampang sekali berubahdimensinya.
Setiap lembaran panel bambu dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari flooring, ceiling, pintu, jendela, berbagai furnitur, dan fasad bangunan.
Pada saat aplikasi, panel bambu direkatkan dengan menggunakan lem.
Untuk pengeleman, kamu dapat menggunakan lem putih atau lem PVAC yang tersedia di pasar.
Tidak ada lem khusus untuk merekatkan panel bambu, yang pasti, semakin tinggi kualitas lem yang digunakan, semakin tinggi kekuatan merekatnya.
Baca Juga : Hanya dengan Material Kayu, Tapi Bisa Jadi Focal Point yang Unik
Setiap jenis lem yang dapat digunakan untuk kayu dapat digunakan untuk produk panel bambu.
Panel bambu tersedia dalam 3 warna pilihan, yaitu light color, medium color, dan dark color.
Kamu juga dapat mengkombinasikan ketiga warna tersebut untuk menghasilkan corak mozaik.
Finishing panel bambu sama seperti finishing kayu pada umumnya, bisa melamik, PU, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Hemat Anggaran, Begini Hunian Murah dan Kuat Berbahan Bambu yang Tahan Gempa
Untuk pemesanan, bisa custom sesuai dengan selera.
Proses kerjanya sekitar 10 hari. Harga panel bambu dimulai dari Rp39.500 sampai Rp767.600 tergantung kegunaan dan ukuran.
Wah, menarik banget ya, iDEA Lovers!
Baca Juga : Furnitur dari Bambu Ini Berubah Warna Secara Alami Seiring Waktu
(*)