IDEAonline - Memiliki kolam di halaman rumah bisa menciptakan lingkungan yang santai dan tenang.
Untuk mendapatkan kolam yang sehat, kondisi air kolam harus dipelihara dengan baik.
Jika kondisi airnya tidak terjaga dengan baik, ikan di kolam mudah sakit dan mati.
Setidaknya ada 3 parameter kualitas air yang perlu diperhatikan.
1. Suhu air
Suhu air bisa memengaruhi pertumbuhan vegetasi air dan permintaan oksigen di dalam kolam.
Peningkatan suhu air akan menyebabkan oksigen berkurang.
Baca Juga : Viral Video Bocah Tersengat Listrik di Kolam Renang, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
Selain itu, tanaman dan ikan akan membutuhkan oksigen lebih banyak karena tingkat respirasinyameningkat.
Pada dasarnya, ikan—seperti ikan koi—tidak memiliki masalah dengan suhu.
Umumnya ikan kuat menghadapi perubahan suhu.
Perubahan suhu air juga bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan ikan.
Baca Juga : Kolam Renang Transparan di Gedung Pencakar Langit, Berani Coba?
Semakin dingin suhu kolam, nafsu makan dan pertumbuhannya justru melambat.
Hal ini disebakan metabolisme tubuhnya menurun sehingga ikan menjadi kurang aktif.
Pada saat suhu air terlalu dingin, sebaiknya porsi makannya dikurangi.
Makanan bisa tidak termakan dan dapat membusuk.
Hal ini akan menyebabkan air kolam terkontaminasi.
Baca Juga : Ditinggal Mandi, Chelsea Olivia Kaget Temukan Glenn Alinskie dan Nastusha Sedang Berada di Kolam Renang
2. Keasaman dan kebasaan
Keasaman atau kebasaan air diukur dengan pH meter.
Keasaman adalah salah satu faktor penting kualitas air yang memengaruhi kesehatan ikan.
Derajat keasaman diukur oleh kuantitas hidrogen dan hidroksil yang ada di air kolam.
Skala pengukurannya dari 1 sampai 14.
Jika ion hidrogen terlalu banyak maka pH terlalu asam.
Sedangkan jika hidroksilnya lebih tinggi maka air tersebut terlalu basa atau alkali.
Air kolam ikan umumnya membutuhkan derajat keasaman 6,9—8.
Baca Juga : Jumlah Urien yang Ada di Kolam Renang Umum Setara 20 Galon, Siap-siap Penyakit Ini akan Terjadi pada Anda!
Ada banyak kemungkin yang terjadi mengapa nilai pH di bawah atau di atas nilai normal.
Nilai pH yang turun bisa disebakan banyaknya asam karbon dari sisa metabolisme ikan (zat amonia).
Hal ini dipicu karena filter tidak bisa bekerja dengan baik dan air kolam tidak rutin diganti.
Sedangkan nilai pH yang di atas angka normal bisa disebakan karena terlalu banyaknya tanaman air di dalam kolam.
Oleh karena itu, untuk menjaga nilai pH dibutuhkan filter yang tepat.
Baca Juga : Bikin Adem dan Rindang, Berikut Inspirasi Gazebo dan Kolam Ikan di Rumah Mungil
Filter biologi setidaknya bisa menurunkan nilai pH dengan mengubah zat amonia.
Selain itu, volume air hujan yang masuk ke dalam kolam juga diperhatikan.
Hal ini mengingat kadar pH air hujan adalah di bawah 7.
Ada baiknya, di atas kolam diberi peneduh sehingga jika hujan tidak semua airnya masuk ke dalam kolam.
Di samping filter dan air hujan, keberadaan tanaman air atau alga harus dijaga agar jumlahnya tidak melebihi batas toleransi.
Yang perlu diingat, gantilah air kolam setiap 6 bulan sekali.
Baca Juga : Sky Pool, Kolam Renang Transparan di Lantai 42 Gedung, Berani Coba?
3. Kandungan oksigen
Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi.
Untuk kolam ikan koi, kandungan oksigen yang dibutuhkan sekitar 6 mg/ ltr.
Kurangnya kadar oksigen di air kolam dapat menyebabkan kematian ikan.
Kandungan oksigen terkait dengan suhu air.
Apabila ada kenaikan suhu air maka kandungan oksigennya akan turun.
Baca Juga : Hotel di China Ini Suguhkan Kolam Air Panas dengan Tema Buah dan Sayur
Demikian pula sebaliknya, bila terjadi penurunan suhu akan mengakibatkan kenaikan kandungan oksigen.
Untuk menjaga kestabilan kadar oksigen, kamu harus membuat sistem aerasi yang baik.
Sistem aerasi adalah sistem peningkatan kandungan O2 dengan cara menggunakan aerator.
Sistem aerasi akan membantu ketika suhu air meningkat dan kadar 02 tetap pada ambang batas. (*)Baca Juga : Mau Renovasi Rumah Sebaiknya Jangan Saat Istri Hamil, Benarkah?