Lokasi Rumah Ternyata Mempengaruhi Keberuntungan, Ini Kata Pakarnya

Kamis, 07 Maret 2019 | 08:30
tribunnews.com

Untuk area lembah pada lahan perbukitan, lokasi yang dianggap baik adalah yang sedikit lebih tinggi.

IDEAOnline - Fengshui adalah ilmu pengetahuan murni, bukan kepercayaan.

Inilah yang dikatakan oleh Mas Dian, MRE, pakar Fengshui yang mengusai ilmu desain dan arsitektur.

Karena keterkaitan yang erat antara bumi dan manusia, ilmu Fengshui sering disebut sebagai konsep memanfaatkan “Keberuntungan Bumi atau Di Cai”.

Menurutnya, untuk mencari sebuah tempat yang memiliki nilai “keberuntungan bumi” yang baik, biasanya seorang praktisi akan melakukan berbagai pengamatan.

Baca Juga : Mau Renovasi Rumah Sebaiknya Jangan Saat Istri Hamil, Benarkah?

Salah satunya adalah pengamatan tentang nilai tanah berdasarkan topografi lingkungan (puncak bukit, lereng bukit, dasar lembah, dan dataran).

Pemilihan lokasi untuk bangunan rumah sebaiknya mempertimbangkan kontur tanah ini.

Sebab, sedikit banyak, hal ini nantinya akan menentukan kesejahteraan penghuni.

Status kontur tanah dapat dibedakan dengan tinggi dan rendah atau puncak bukit dan lembah.

Baca Juga : Berdasarkan Fengshui, Nomer Rumah Bisa Bermakna Baik atau Buruk, Yuk Cari Tahu Arti Nomer Rumahmu!

tribunnews.com

Rumah di puncak bukit, banyak angin jahat yang kencang dari 8 penjuru, yang mengakibatkan karier mendapat masalah bertubi-tubi.

Dalam penjabaran Feng Shui, semua bentuk alam yang disajikan memiliki kriteria nilai dan sifat tertentu yang sebaiknya dipertimbangkan karena setiap sudut memiliki energi yang berbeda.

Pertama, gunung beserta lereng perbukitannya menggambarkan wujud naga yang menyalurkan napas kehidupan semesta atau energi Qi untuk kesejahteraan semua makhluk hidup.

Naga dalam budaya China adalah binatang mitologi, lambang dari kebijaksanaan.

Jadi definisinya sangat berbeda dengan budaya Barat.

Kedua, lereng perbukitan diumpamakan sebagai tubuh naga, dan lembah curam merupakan cakar naga yang mematikan.

Ada wilayah tertentu yang dinamakan Kepala Naga karena lebih banyak menyimpan energi vital atau Qi.

Wilayah tertentu lainnya dinilai mengundang petaka karena angin dan energi vital tidak bisa bersirkulasi secara baik.

Baca Juga : Sering Terabaikan, Ikuti 6 Penataan Taman Menurut Fengshui (Part 2)

Ketiga, gunung dan bukit dilambangkan sebagai tubuh naga bisa diartikan sebagai objek penting yang harus diperhatikan.

Ketika memotong bukit secara sembarangan tanpa memerhatikan ekosistem alam, sama artinya dengan memotong urat nadi naga.

Hal ini tentunya dapat mengundang petaka bagi kehidupan, misalnya banjir dan tanah longsor.

Dalam pemikiran modern, apa yang diuraikan melalui perumpamaan di atas tidak lain adalah kecerdikan orang kuno untuk mencari keberuntungan hidup dengan menjaga kelestarian ekosistem.

Alam yang dirawat dengan baik tentu akan menguntungkan.

Baca Juga : Begini Cara 5 Tata Ruang A la Feng Shui Agar Hembuskan Aura Positif

Sebaliknya, alam yang dengan sembarangan dirusak akan merugikan kehidupan manusia itusendiri.

Beberapa kota besar di Indonesia atau kota-kota metropolitan di seluruh dunia memiliki topografi lahan yang unik karena berada di area perbukitan dengan kontur tanah yangnaik turun.

Apabila lahan yang berkontur dijadikan sebagai lahan hunian, seni Fengshui dapat mengulas lebih banyak pilihan atas nilai lahan yang diteliti dan menawarkannya dalam penjabaran tentang keberuntungan serta kemalangan. (*)

Baca Juga : 5 Rahasia Buat Kamar Tidur Terasa Lebih Romantis Menurut Feng Shui

Editor : Alfa