Steel Architectural Award, Perluas Baja Lapis bagi Bangunan Masa Depan

Rabu, 13 Maret 2019 | 08:05
tribunnews.com

Kantor Gubernur NTT menjadi salah satu nomine, mengaplikasikan baja lapis dalam bangunan berbentuk sasando.

IDEAOnline - Steel Architectural Award 2019 bertema “Envisioned The Future of Steel as World-Class Masterpiece” digelar oleh PT NS Bluescope Indonesia.

Steel Architectural Award adalah penghargaan arsitektural yang menggunakan bahan baja, produksi NS Bluescope Indonesia.

Steel Architectural Award 2019 kali ini merupakan gelaran tahun kedua yang merupakan penghargaan arsitektur yang mendorong setiap profesional bangunan di Indonesia untuk mengeksplorasi baja lapis sebagai bahan bangunan masa depan.

Baca Juga : Berjaya Selama Puluhan Tahun, Ini Alasan Mengapa Baja Lapis Naik Pamor

Gelaran yang pertama, diselenggarakan dua tahun lalu, tepatnya tahun 2017.

Yang berbeda dari penyelanggaran kedua ini selain latar belakang profesi peserta, juga jenis kategori yang ditambah.

Jika pada penyelenggaraan pertama hanya diikuti kalangan arsitek, pemilik proyek, dan kontraktor, di Steel Architectural Award 2019, jumlah peserta terbagi dari kalangan profesional, seniman, dan maupun mahasiwa.

Baca Juga : Rumah Baja dan Kaca Ini Dibungkus Bata Beratap Terbuka, Terlepas dari Konteks Tapi Dipenjara di Dalamnya

tribunnews.com

JPO Gelora Bung Karno Senayan sebagai nomine, mengaplikasikan baja lapis sebagai struktur bangunan.

Jenis kategori yang dilombakan untuk penyelenggaraan yang pertama hanya ada 3 kategori.

Di penyelenggaraan kedua, kategori telah dikembangkan menjadi 6 yaitu Commercial Architecture, Industrial Architecture, Infrastructure and Public Architecture, Residential Architecture, Energy and Mining Architecture, dan kategori terbaru Artwork Object untuk seniman yang memakai bahan baja lapis dalam karya seninya.

Steel Architectural Award 2019 menunjuk 5 orang juri untuk penghargaan ini.

Kelima juri itu Yan Xu – President Director of NS BlueScope Indonesia; Tan Tik Lam, arsitek Arch Daily & Principal at Tan Tik Lam Architects; Alvin Tjitrowiryo, Founder & Creative Director alvin T: Ario Andito dari Studio SA_E; serta Beta Paramitha, dosen Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia.

Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah 40 m2, Nyaman dan Apik Pakai Furnitur Jadi

Kriteria penilaian terhadap 55 proyek masuk meliputi optimalisasi bentuk, kreativitas pada fungsi bangunan, keberadaan bangunan yang mendorong pengembangan lingkungan sekitar, serta implementasi konsep bangunan hijau.

Dengan terselenggaranya penghargaan ini, NS Bluescope Indonesia bertujuan menginspirasi arsitek, kontraktor, pemilik bangunan, seniman, dan mahasiswa dalam mengeksplorasi material baja lapis.

Baca Juga : Pertama di Dunia! Jembatan Baja Dibuat dari Hasil Cetak 3D, Lho!

tribunnews.com

stadion Gelora Bandung Lautan api, nomine yang mengaplikasikan baja lapis sebagai atap.

Penghargaan ini juga bukan hanya menjadi sebuah pengakuan profesionalisme bagi para pesertanya yang telah memberikan ide segar, inovasi desain dan keunikan bangunan sebagai sebuah maha karya.

Lebih dari itu, juga menumbuhkan kesadaran untuk menggunakan baja lapis pada proyek-proyek masa depan.

Teknologi yang telah dibenamkan pada produk baja lapis ini sehingga memiliki ketahanan material yang lebih unggul hingga fleksibilitas desain.

Beberapa teknologi yang diterapkan pada baja lapis ini, di antarnya adalah multi layer coating yang melindungi material ini dari korosi.

Teknologi yang meningkatkan performance terhadap warna, di mana tersedia pilihan beberapa warna yang bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan konsumen.

Baca Juga : Atap Baja Ringan Lebih Aman dengan Tukang Tersertifikasi Resmi

tribunnews.com

Abadi Klender Center bangunan toko material menjadi nomine yang mengaplikasikan baja lapis di bagian fasadnya.

Sebagai inisiator utama dari Steel Architectural Award 2019, Juga diadakan Architectural Seminar 2019.

Seminar ini menghadirkan pembicara-pembicara bergengsi dari dunia arsitektur dan desain antara lain Norihiko Dan yang merupakan Architect/Urban Designer dan Prof. Peter Stutchbury, arsitek dari Australian Architect.

Seminar membagikan berbagai pengetahuan di dunia arsitektural dan penggunaan bahan bangunan metal yang lebih kuat, lebih tahan lama dan serbaguna, serta memberikan ketenangan pikiran untuk semua jenis kebutuhan bangunan. (*)

Baca Juga : Kementrian PUPR dan Tata Logam Gelar Sertifikasi Tenaga Pemasang Baja Ringan

Editor : Alfa