Laporan Tabloid RUMAH edisi 198
IDEAonline -Mungkin sudah jadi impian nyaris semua perempuan, punya “galeri” pribadi untuk menyimpan koleksi pakaian dan aksesori di rumah.
Di sinilah walk-in closet (ruang untuk penyimpanan pakaian) berperan penting sebagai tempat menampung pakaian, aksesori, sepatu, dan barang pribadi lainnya.
Baca Juga : Pernah Alami Kecelakan saat Masak? Chef Chandra Pilih Kompor Ini
Dengan disimpan di dalam walk-in closet, benda-benda tersebut menjadi terorganisir dengan baik.
Hitung Kebutuhan Ruangnya
Mengapa dinamakan walk-in closet? Karena area ini merupakan area penyimpanan yang cukup luas sehingga dapat dimasuki dan menyerupai ruangan.
Jika kebutuhannya cuma untuk menyimpan pakaian, ruangan berukuran 2,5 m x 2,5 m sudah cukup untuk membuat walk-in closet yang cukup nyaman.
Baca Juga : Beri Sensasi Berbeda, Contek 7 Inspirasi Walk In Closet di Kamarmu
Pada perkembangannya, area walk-in closet juga sering dipakai sebagai area berganti pakaian dan merias diri.
Jika kebutuhannya seperti ini, diperlukan area yang lebih luas lagi agar Anda lebih leluasa bergerak dan dapat melengkapinya dengan fasilitas lain seperti cermin, meja, dan tiang gantungan baju.
Untuk merancang walk-in closet di rumah, pertama-tama, buatlah daftar kebutuhan penyimpanan pakaian Anda karena tiap pakaian disimpan dengan cara yang berbeda.
Ada yang dilipat dan disusun di rak seperti kaus dan ada pula yang digantung seperti gaun dan kemeja.
Ada juga yang tidak termasuk dalam jenis pakaian tapi tidak kalah penting, yaitu seprai, selimut, handuk, dan sebagainya.
Semua itu harus cukup di dalam walk-in closet Anda.
Baca Juga : Simak! Ini Dia Cara Mendesain Walk-In Closet di Rumah Mungil
Tidak lupa, berbagai aksesori lain juga memerlukan “rumah” yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda, mulai dari yang berkuran kecil dan sedang seperti sepatu, dasi, dan perhiasan, sampai yang berukuran besar seperti tas dan koper.
Rancang Desainnya
Setelah menentukan besaran ruang yang dibutuhkan untuk membuat walk-in closet dan menentukan area penempatan furnitur, kini saatnya merancang pembuatan furnitur.
Baca Juga : Ruang Ganti Butuh Privasi, Inspirasi Walk-in Closet Ini Jadi Solusi
Ada beberapa desain yang bisa diterapkan, misalnya apakah lemari mau dibuat terbuka tanpa pintu atau tertutup dilengkapi pintu.
Tanpa pintu memang lebih ekonomis, tapi risikonya adalah debu dan sinar yang dapat merusak dan mengotori kain sehingga Anda harus memberikan perawatan ekstra pada area ini.
Pintu lemarinya sendiri bisa dipilih antara pintu ayun atau pintu geser.
Jika area Anda terbatas, sebaiknya pilihlah pintu geser sehingga dapat menghemat area.
Kemudian tambahkan cermin pada bagian depan lemari sehingga Anda tidak perlu memberikan area ekstra untuk meletakkan cermin.
Sebagai tambahan, Anda dapat memasang lampu di bagian atas pintu yang akan otomatis menyala ketika lemari dibuka, sehingga aktivitas Anda akan terasa lebih nyaman.
(*)