Fakta: Ritual Mandi Seperti Ini Dapat Cegah Penyakit Stroke, Mau Coba?

Jumat, 03 Mei 2019 | 13:40
mirror.co.uk

Penggunaan air panas atau dingin saat mandi berefek pada peredaran darah.

IDEAOnline-Mandi sudah menjadi rutinitas harian sebelum dan sesudah seseorang beraktivitas, apalagi di daerah tropis seperti Indonesia.

Selain untuk membersihkan tubuh, mandi akan membuat badan lebih segar.

Tak hanya itu, mandi juga menjadi ritual agama dan budaya tertentu, upaya pengobatan, hingga sarana rekreasi.

Meski sudah begitu akrab dengan apa yang disebut mandi, kenyataannya ada beberapa pendapat yang muncul terkait dengan kegiatan ini.

Berikut pendapat dari dr. Dina Eviyana, ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai dokter.

Bagaimana cara mandi yang benar, adakah ritual khusus yang ideal?

Sebenarnya tidak ada ritual khusus dalam mandi.

Baca Juga : Pengin Renovasi Kamar Mandi tapi Tak Mau Repot? Partisi dari Gipsum Ini Aman di Area Basah

Baca Juga : Beri Solusi di Kamar Mandi, 5 Hal Saniter Roca Diklaim Hemat & Ramah

Dok. Kohler

eknologi di kamar mandi, kepala pancuran dengan sistem nirkabel.

Ada yang berpendapat mandi dimulai dari kaki hingga ke bagian atas tubuh.

Ada pula yang berpendapat adalah pada kondisi seperti kehujanan, disarankan untuk membasuh dari ujung kepala hingga ke seluruh tubuh.

Yang jelas, secara medis tidak ada aturan baku dalam prosedur mandi.

Hal yang terpenting adalah gunakan air bersih dan mengalir untuk meluruhkan kotoran dari tubuh.

Air dapat berdampak secara termal (suhu) dan mekanis (efek siraman atau cipratan) terhadap tubuh.

Suhu hangat dapat melebarkan pembuluh darah sehingga memberi efek menenangkan dan menurunkan kerja sistem organ tubuh.

Sementara suhu dingin mengecilkan pembuluh darah, memberi efek percepatan dan meningkatkan tekanan darah sehingga tubuh segar dan siap beraktivitas.

Baca Juga : Tak Sekedar Bak Mandi, di Apartemen Ini Justru Bisa Disulap Jadi Sofa

Baca Juga : Dimana Sebaiknya Kamar Mandi Diletakkan di Rumah? Ini Jawabannya

www.roca.com

Gunakan air bersih dan mengalir untuk meluruhkan kotoran dari tubuh.

Efek mekanis air berupa semprotan atau siraman yang menekan bagian tubuh tertentu, dapat memberikan efek pijatan dan meredakan nyeri.

Maka tak heran bila air dipakai untuk rehabilitasi pasien stroke dan cedera tulang di beberapa rumah sakit (hidroterapi).

Maka tak heran, teknologi perlengkapan sanitary pun makin berkembang.

Inovasi terus dibuat dengan adanya banyak pilihan keran dan pancuran yang sanggup mengeluarkan air layaknya sebuah pijatan bagi tubuh.

Nah, Idea Lovers, yuks tingkatkan kualitas mandi dengan teknologi-teknologi ini!

Baca Juga : Sudah Jadi Kebiasaan, 7 Benda Ini Seharusnya Tak Diletakkan di Kamar Mandi, Intip Bahayanya!

Baca Juga : Catat! 5 Tips Penting Ciptakan Kamar Mandi Nyaman Sekaligus Ruang Relaksasi

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya