Laporan Majalah IDEA 148
IDEAonline - IDEA loversdapat menciptakan sendiri sensasi mandi di alam liar, dimulai dengan menggunakan batu alam sebagai material utama dinding dan lantainya.
Mengenai jenis batu, Theresia Purnomo, arsitek dari Lima Studio, mengatakan bahwa jenis batu alam lokal cukup terbatas, dan tidak ada tren khusus saat ini. B
Baca Juga: Intip 'Before After' Kamar Mandi di Rumah Tua yang Awalnya Serem Kini Bikin Pangling!
eberapa jenis batu alam yang tersedia, di antaranya batu candi, batu kali, batu andesit, batu paras yogya, dan marmer.
Batu alam menjadi spesial karena kreativitas padu padan dan pembuatan polanya. Agar desainnya lebih bagus, sesuaikan juga pola dan jenis batuan dengan gaya bangunannya.
Baca Juga: Intip 'Before After' Kamar Mandi di Rumah Tua yang Awalnya Serem Kini Bikin Pangling!
Untukmenghemat biaya, pemasangan batu alam tidak harus dilakukan di seluruh ruangan, cukup beberapa sudut sehingga menjadi akses yang cantik untuk kamar mandi Anda.
Kelemahan batu alam adalah permukaan yang tidak kedap air. Untuk itu, harus dilakukan pelapisan secara berkala. Hal ini bisa dilakukan untuk mencegah jamur atau lumut menempel di batu.
Berikut teknik pemilihan dan pemasangan batu alam yang dijadikan sebagai unsur utama dinding kamar mandi Anda.
1. Tentukan pola dan ukuran batu.
Rencanakan dengan teliti pola dan ukuran batu alam yang ingin dipasang.
Jangan lupa buat acuan dimulainya pola tersebut. Biasanya titik as dinding atau garis nat lantai akan digunakan sebagai acuan.
Theresia mengatakan bahwa dinding yang akan dipilih haruslah berupa bidang yang rata dan tidak dalam keadaan licin.
“Biarkan berupa plester kasar atau dinding acian yang sudah dikerik di beberapa titik, lalu bersihkan dari sisa-sisa debu atau puing untuk memastikan perekat batu alam dapat merekat dengan sempurna,” ujar Theresia.
Baca Juga: Begini Cara ‘Mantul’ Memilih Lantai Kamar Mandi Basah dan Kering
2. Rendam batu alam.
Batu alam sebaiknya direndam terlebih dahulu sebelum direkatkan pada dinding, agar proses pengeringan antara dinding, spesi perekat, dan batu alam terjadi bersamaan.
Hal ini akan membuat batu alam dapat merekat lebih kuat.
3. Beri perekat dan pelapis khusus.
“Gunakan perekat khusus untuk dinding batu alam, misalnya perekat atau semen instan.
Untuk dinding indoor dapat juga menggunakan produk perekat berupa lem batu alam sebagai pengganti semen,” kata Theresia.
Pilih pelapis yang acrylic based maupun silicone based.
Pelapisan ulang permukaan batu alam dapat dilakukan 2 tahun sekali.
Baca Juga: Kisaran Harga Waterproofing untuk Cegah Bocor di Kamar Mandi, Dimulai Rp 100 Ribuan
Material batu alam yang halus atau licin, seperti marmer atau granit, cukup dibersihkan dengan kain lembut dengan bahan pembersih lantai yang ringan atau sabun ber-pH ringan seperti cairan pencuci piring.
Bilas dengan kain lembap yang telah dibasahi dengan air biasa dan keringkan segera. Jangan biarkan marmer atau granit mengering secara alami karena dapat meninggalkan bercak air.
“Material batu alam dengan tekstur alami dapat dibersihkan dengan semprotan air.
Jika ada kotoran yang masih membandel, dapat dibantu dengan sikat yang halus, jika perlu menggunakan sabun atau cairan pembersih, dapat dipilih yang berkadar kimia ringan,” tambah Theresia.
(*)