Bingung Mau Hadirkan Ruang Vertikal? Jangan Lupakan Unsur Ini

Kamis, 11 Juli 2019 | 21:00
Home Stratosphere

ruang vertikal di hunian

IDEAonline-IDEA lovers apa sudah pernah dengar dengan ruang vertikal? Bagaimana cara merancangnya?

Ruang vertikal dilansir dari beberapa sumber adalah satu bidang yang memiliki fungsi vertikal yaitu dapat memisahkan ruang satu dengan ruang lainnya.

Baca Juga: Hanya Terbuat dari Kayu dan Atap Seadanya, Warung Tertinggi di Indonesia 'Warung Mbo Yem' Makin Viral di Sosmed

Pada umunya unsur vertikal linier dapat membentuk sisi vertikal dari suatu volume ruang.

Elemen vertikal linier, berdiri tegak sehingga menghasilkan sebuah titik di atas bidang dasar. Hal tersebut membuatnya terlihat seperti di dalam ruang.

Beberapa contoh dari unsur vertikal linier adalah kolom, pilar batu, atau menara.

Berbeda dengan pengertian ruang.Pengertian ruang atau space berasal dari bahasa latin spatium,

Baca Juga: Cari Tau Atasi Limbah Air Kotor guna Hadirkan Hunian Ramah Lingkungan, Begini Caranya!

yang berarti ruangan atau luas dan bahasa yunani yaitu tempat (topos) atau lokasi (choros) dimana ruang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensional.

Kata oikos dalam bahasa yunani yang berarti pejal, massa dan volume, dekat dengan pengertian ruang dalam arsitektur, sama halnya dengan kata oikos yang berarti ruangan.

Agar tetap aman dan nyaman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merancang ruang vertikal. Berikut beberapa tip membuat ruang vertikal di rumah.

Pertama. Perhatikan tinggi dari lantai sampai plafon, minimal 5m, supaya ruangan tersebut cukup ergonomis bagi orang yang beraktivitas di dalamnya, sesuai tinggi badan rata-rata masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Dinding Lantai Usang dan Furnitur Banyak Goresan? Cara Ini Akan Ubah Tampilannya Tanpa Repot!

Selain itu, harus diperhitungkan juga ketebalan struktur lantai untuk ruangan atas.

Kedua. Perhatikan kenyamanan dan keamanan pengguna ruangan. Misalnya pada ruang baca ini, desain plafon dibuat terbuka.

Benda-benda di atas plafon itu secara psikologis mungkin dapat membuat pengguna ruangan merasa takut kepalanya terbentur.

Maka dibuat anyaman kawat yang menjadi pemisah antara plafon dengan ruang baca. Pengguna ruangan pun lebih dapat memperkirakan ketinggian plafon itu dengan mudah.

Baca Juga: Nyamannya Me Time di Kamar Pribadi bagi Remaja, Ini Cara Mewujudkannya

Ketiga. Disarankan untuk menggunakan indirect lighting pada ruangan-ruangan vertikal ini.

Jangan menggunakan pencahayaan langsung, karena dapat membuat ruangan terlalu terang dan tidak nyaman.

Keempat. Ruangan atas jangan difungsikan untuk menopang beban yang terlalu berat.

Pastikan struktur lantai bawah yang menopang ruang vertikal ini cukup kuat, sehingga keamanan pun lebih terjamin.

Kelima. Jika diterapkan di rumah yang memiliki anak kecil, ada baiknya Anda memberikan railing pada tangga akses ke atas, agar lebih aman.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti