Laporan Majalah IDEA Edisi 184
LB/LT 150 m2/220 m2
IDEAonline- Ulung Purwodanta dan Hanica Relingga Dara Ayu beberapa kali singgah ke kota Yogyakarta dan Bali.
Mereka pun mencoba beberapa resor di kota tersebut sebagai tempatnya menginap.
Sekali dua kali menginap, keduanya ternyata jatuh hati pada sebuah resor yang berkonsep natural dan eksotis khas rumah tropis.
Baca Juga: Miliki Lahan Sempit, Begini Cara Menata Kolam Renang dengan Murah dan Mudah di Rumah!
Saat membangun hunian, konsep natural resort yang ada pada penginapan tersebut akhirnya mereka gunakan sebagai inspirasi.
Untuk mewujudkan rumah impiannya, Dara, sang pemilik rumah, menemukan banyak kesulitan.
Baca Juga: Bangkitkan Kenangan, Ruang Tamu Satu Ini Sukses Buat Kamu Betah Berlama-lama!
“Saya sangat menyukai taman dan ruangan terbuka. Tapi kenyataannya, rumah yang saya tempati sangat jauh dari hal tersebut. Jadi harus dibangun ulang,” ujarnya.
Yogyakarta sebagai lokasi hunian juga ternyata menjadi kendala.
“Proses pembangunan hampir memakan waktu 7 bulan. Saya harus mengambil beberapa material dari Jakarta, karena beberapa material tidak kami temukan di Yogyakarta,” kisah ibu satu anak ini.
Sebagai dekorasi, banyak unsur lokal yang dihadirkan di hunian ini, mulai dari batik, wayang, dan material rotan. Rupanya, hal tersebut ada tujuannya.
Baca Juga: Berawal dari Shabby Chic, Dapur Skandinavia Milik Ria Miranda Berhasil Bikin Iri!
“Saya ingin menanam kecintaan anak saya terhadap budaya Indonesia. Ketika saya kecil, saya berada di lingkungan yang cinta budaya.
Saya pun ingin menciptakan suasana masa kecil saya dengan menimbulkan efek nostalgia. Selain itu, beberapa kali saya melihat beberapa ‘konsep natural’ terlalu mengedepankan budaya ‘orang luar’.
Baca Juga: Rumah Mungil Tetap Lega dengan Sofa Bed, Atur dan Pilih Seperti Ini!
"Saya orang Indonesia, maka saya menggunakan konsep natural dengan kearifan lokal,” cerita wanita penyuka warna biru ini.
Tidak hanya itu, hunian ini juga dihiasi beberapa mural karya dari Tempa, Rara Kuastra dan Putud Utama, yang berhasil menjadi pemikat mata. Misalnya, mural pada kamar anak.
Baca Juga: Bikin Ngiler, Begini Paduan Eksperimen Gaya Industrial, Rustic Sekaligus Gaya America di Dapur!
Dara mengaku bahwa mural pada kamar anaknya terinspirasi dari obyek wisata Bali Zoo.
“Anak saya suka sekali ke Bali Zoo. Di atasnya ada gambar pesawat C-130 Hercules dan KT-1 Wong Bee. Sebenarnya, gambar ini tidak ada di dalam sketsa awal.
Tapi di dalam proses penggambaran yang sudah mau finish, tiba-tiba anak saya request ‘harus ada pesawat C-130 Hercules dan KT-1 Wong Bee’ dengan sedikit rewel,” ujarnya.
Lain cerita dengan mural di lantai dua. Mural tersebut merupakan permintaan dari sang suami.
“Awalnya saya memasang gebyok di dinding. Kemudian, suami saya mendapatkan inspirasi dari arti gebyok itu sendiri.
Gebyok merupakan salah satu furniture khas pulau Jawa yang dahulu digunakan sebagai pintu masuk atau penyekat ruangan.
Suami saya pun tidak ingin menghilangkan fungsi tersebut dan terinspirasi untuk dilukis pekarangan rumah di dalamnya,” kisah Dara.
Baca Juga: Hunian Modern Ini Gunakan Furnitur Lawas Sekaligus Paduan Gaya Clean, Hasilnya Menakjubkan!
Mural lainnya yang terletak di lantai dua pun memiliki arti “pekarangan rumah”. “Karena lahan kami sempit dan tidak punya pekarangan rumah, maka hanya bisa kami wujudkan melalui lukisan saja,” canda wanita kelahiran Malang ini.
Dari banyaknya ruang yang ada di rumah ini, ruang makan dan vertical garden menjadi ruang favorit pemilik rumah.
Menurut Dara, di ruang makan ia bisa menonton TV dan menyantap hidangan bersama anak dan suami.
Baca Juga: Desain Tepat Dapur Pun Nyaman, Plus Minus Bentuk Dapur U dan Island
Ruang ini mereka sukai sebab memiliki konsep yang terbuka, dengan skylight dan ventilasi di kanan kiri sehingga ruang terasa sejuk.
Baca Juga: Lebih Murah, Ini Alasan Tepat Kenapa Harus Pindah ke Bambu Laminasi!
Sementara, vertical garden juga menjadi favorit sebab di ruang tersebut ia biasa berkumpul dan melihat si kecil bermain dengan leluasa.
Dengan udara Yogyakarta yang masih bersih, mereka bisa merasakan kesegaran.
“Dengan kata lain, di rumah ini kami bisa merasakan liburan di resort setiap hari,” tutup pemilik rumah.
(*)