Laporan TabloidRUMAH Edisi 210
IDEAonline -Solusi cerdas di tengah kelangkaan kayu yang akut.
Ramah lingkungan, mudah dikembangkan, berpotensi menggerakkan ekonomi mikro.
Baca Juga: Desain Tepat Dapur Pun Nyaman, Plus Minus Bentuk Dapur U dan Island
Kelangkaan dan keterbatasan kayu konstruksi bermutu dengan harga terjangkau, yang berpengaruh terhadap harga/biaya pembangunan rumah, telah menginspirasi Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional (BPTPT) Denpasar pada tahun 2008—2009 untuk mengembangkan teknologi bambu laminasi sebagai alternatif pengganti kayu konstruksi.
Keunggulan bambu laminasi, selain mengusung keunggulan bambu itu sendiri yang ulet dan elastis, juga mengurangi kelemahan bawaannya,
Antara lain: ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dapat dibuat tanpa sambungan, mempunyai sifat mekanika tinggi, pengerjaan dapat dilakukan setara dengan kayu,
Tidak membutuhkan keahlian khusus, mampu dibuat beraneka ragam bentuk dan ukuran.
Proses Pengolahan
Laminasi bambu diperoleh dari pengolahan batang bambu yang dimulai dengan pemotongan, perekatan dan pengempaan hingga diperoleh bentuk lamina dengan ketinggian/ketebalan yang diinginkan.