Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lebih Murah, Ini Alasan Tepat Kenapa Harus Pindah ke Bambu Laminasi!

Fatur Rohman - Rabu, 31 Juli 2019 | 17:30
Rumah Bambu di Nepal
kristian savov, blagovesta dimencheva and iva smilkova

Rumah Bambu di Nepal

Di samping itu, industri yang dapat dikembangkan lebih bertujuan pro-poor dan pro-job.

Bambu laminasi sebagai bahan bangunan dapat diproduksi sebagai kusen, daun pintu/jendela, furnitur, dan dapat juga berfungsi sebagai balok/kolom struktural.

Material Hijau

Fenomena gempa yang sering terjadi di tanah air membuat masyarakat mulai melirik bangunan tahan gempa.

Padahal, sesungguhnya rumah tradisional Nusantara sudah dibangun dengan konsep tanggap gempa.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Bikin Kamar Anak agar Suka dan Dukung Perkembangannya

Sejak bencana tsunami dan gempa, publik di kawasan Asia berlomba membangun rumah knock down.

Konsep tanggap gempa ini adalah sebuah rumah yang dibangun untuk ikut berdeformasi ketika terjadi gerakan tanah, namun tidak mengalami disintegrasi atau kehancuran.

Seperti kita ketahui, bahan dasar rumah tradisional Indonesia mayoritas adalah kayu yang jika ditilik memiliki kelonggaran satu bagian dengan bagian lain.

Rumah Bambu di Nepal
kristian savov, blagovesta dimencheva and iva smilkova

Rumah Bambu di Nepal

Dengan demikian apabila terjadi guncangan, maka tidak langsung merusak bagian lainnya.

Di samping itu, bahan kayu relatif lebih ringan dibandingkan beton, yang berpengaruh terhadap faktor keamanan penghuni rumah itu sendiri.

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular