Mau Bangun Hunian ala Millenial? Ini Hal yang Harus Diketahui!

Minggu, 04 Agustus 2019 | 17:00
FOTO AHMAD QOIS • LOKASI BOBOBOX HOTEL, PASIRKALIKI, BANDUNG, JAWA BARAT

Minimalis Ala Milenial

Laporan Majalah IDEA Edisi 185

IDEAonline-Desain masa kini tak bisa lepas dari gaya hidup yang berkembang. Hal ini juga yang berlaku untuk desain hunian.

Generasi milenial yang saat ini memegang andil dalam banyak aspek memiliki gaya hidup yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.

Baca Juga: Cocok di Iklim Tropis, Contek Hunian Ini yang Manfaatkan Alam dengan Teknik Modern

Keluarga milenial menghabiskan waktu lebih banyak di rumah.

Mereka mulai enggan pergi keluar rumah karena mempertimbangkan banyak hal, terutama kemacetan yang membawa kerugian banyak hal mulai dari waktu, bahan bakar, hingga rasa lelah.

Baca Juga: Atasi Keterbatasan Lahan, Ini Berbagai Alasan Kenapa Harus Gunakan Furnitur Custom

Faktor inilah yang menurut Yanuar, arsitek dari Aaksen Responsible Architecture, memunculkan sentuhan desain baru, yakni minimalis ala milenial.

Baca Juga: Fakta: Milenial Bisa Beli Rumah Meski Tak Punya Pekerjaan Tetap, Dekat Stasiun Bisa Jadi Pilihan!

PROPERTI SISCA TRIANA SARI & OVIAN AGINTA PATRA, BANDUNG, JAWA BARAT / ARSITEK AAKSEN RESPONSIBLE AR

Minimalis Ala Milenial

Yanuar mengungkapkan, minat terhadap gaya minimalis ala milenial ini tumbuh dari beberapa hal.

Pertama, soal gaya hidup keluarga milenial yang ingin menjadikan rumah tempat yang nyaman setelah seharian beraktivitas.

Baca Juga: Terkaget Terheran-heran Akibat Ubin Meledak? Begini Cara Perbaikinya!

Mereka menciptakan ruang untuk melepas stres di rumah,” kata Yanuar.

Ruang untuk melepas stres tersebut bisa berbeda-beda bagi tiap keluarga, dan umumnya dikaitkan dengan hobi keluarga tersebut.

Gaya hidup minimalis ini salah satunya dipengaruhi pemikiran Marie Kondo.

Buku dari penulis dan konsultan asal Jepang ini memberi pandangan baru buat keluarga milenial untuk memiliki benda secukupnya saja di rumah, dengan harga yang terjangkau, tapi tetap bisa hidup nyaman.

Baca Juga: Millenial Vertical Forest, Proyek Perumahan untuk Kalangan Milenial yang Erat dengan Nuansa Alam

FOTO AHMAD QOIS • LOKASI BOBOBOX HOTEL, PASIRKALIKI, BANDUNG, JAWA BARAT

Minimalis Ala Milenial

Own less, live more,” ungkap arsitek lulusan Universitas Parahyangan ini. Yanuar pun mengakui, kini pemilik rumah tidak lagi menemui arsitek dan desainer interior dengan tangan kosong.

Pemilik rumah sudah melakukan riset lewat media sosial dan website. Bahkan, mereka melakukan sendiri perburuan furnitur untuk mengisi rumah.

Baca Juga: Stefan William Menikah di Usia 24 Tahun, Miliki Penghasilan lebih dari 10 Sinetron, Ternyata Begini Rumah Mewah Hasil Kerja Kerasnya

Karena, rumah akan terasa nyaman dengan furnitur terbaik menurut sang empunya rumah.

“Pilihan furnitur terbaik tadi biasanya jatuh kepada produk dengan merek dan kredibiltas yang baik,” ucapnya. Begitu pula soal material.

Baca Juga: Sering Terlupakan, Area Ini Wajib Ada pada Bagian Hotel untuk Para Milenial!

PROPERTI SISCA TRIANA SARI & OVIAN AGINTA PATRA, BANDUNG, JAWA BARAT / ARSITEK AAKSEN RESPONSIBLE AR

Minimalis Ala Milenial

Untuk menghadirkan konsep minimalis ala milenial, pilihan material tentu tak boleh diabaikan.

Agusti Salman Farizi, yang akrab disapa Bojes dari Asep Development, mengatakan bahwa material ringan dengan pemasangan praktis jadi jawabannya.

Baca Juga: Ubah Sendiri, Simak DIY Ubah Lantai Keramik Jadi Lantai Kayu!

Ia dan rekannya, Yanuar, menerapkan material praktis ini salah satunya lewat proyek kolaborasi mereka di Bandung bertajuk Nor House.

Rumah mungil dengan lokasi yang unik, berada di tengah permukiman padat dengan kondisi akses yang sempit. Kondisi ini menuntut keduanya untuk mencari material yang bisa dipindahkan dengan mudah.

Baca Juga: Banyak Milenial Menyesal Setelah Beli Rumah, Simak Tips dari Pakar Keuangan

PROPERTI SISCA TRIANA SARI & OVIAN AGINTA PATRA, BANDUNG, JAWA BARAT / ARSITEK AAKSEN RESPONSIBLE AR

Minimalis Ala Milenial

Pilihan pun jatuh pada material berbahan synthetic galvalum untuk bagian fasad dan atap. Sementara, untuk pilihan material ringan lainnya, bagi Bojes saat ini pilihan pemilik rumah sudah mengarah pada material modular.

Baca Juga: Tiga Proyek Rumah Tapak Jadi Fokus APP, Ternyata Ini Keunggulannya Dibanding Apartemen

“Material yang mudah untuk dilepas-pasang banyak dipilih

karena menghemat waktu pemasangan dan praktis,” kata Bojes. Salah satu contoh material tersebut adalah material kayu lapis atau plywood.

Salah satu proyek mereka yang memanfaatkan teknologi modular ini adalah Bobobox Project, hotel kapsul yang pengerjaannya hanya memakan waktu 2 bulan.

Jadi tertarik untuk bangun hunian ala milenial ya, Idea Lovers.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya