IDEAOnline-Pengembangan pembangunan rumah susun terintegrasi stasiun menjadi langkah awal bagi pemerintah bagi terbentuknya TOD (Transit Oriented Development).
Inilah yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Dadang Rukmana pada acara FGD “Hunian Terintegrasi untuk Milenial” yang diselenggarakan oleh Forum Warta Pena di Hotel Amaroossa Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Selama ini pengembangan pembangunan rumah susun terintegrasi stasiun lebih banyak digarap oleh BUMN, khususnya perusahaan negara sektor karya dan transportasi, seperti KAI.
Dadang berharap Ini akan menjadi stimulus bagi insiatif pengembang guna memanfaatkan simpul-simpul transportasi dengan memanfaatkan aset yang sudah ada.
Apalagi dengan perkembangan transportasi di kota-kota besar yang terjadi saat ini yang tentu memberikan dampak positif terhadap pembangunan hunian terintegrasi, khususnya bagi kalangan milenial.
Baca Juga : Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Rusunawa Pasar Rumput Diperuntukkan Bagi Masyarakat yang Butuh Hunian Layak
Baca Juga : Asian Games Usai, Wisma Atlet Kemayoran akan Dijadikan Rusunawa?
Besarnya potensi hunian terintegrasi didongkrak oleh bonus demografi di Indonesia.
Ke depan akan semakin banyak anak-anak muda yang membutuhkan rumah, sehingga menjadi tantangan bagi para developer, bagaimana menangkap peluang pasar tersebut.
Dikatakan oleh Hari Ganie Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Tata Ruang Kawasan, Properti, Ramah Lingkungan, saat ini beberapa pengembang anggota REI sedang mengembangkan kawasan di sekitar pintu transit kereta api.