Mudah, Simak Cara Buat Taman Belakang Rumah Ideal untuk Bermain Anak!

Senin, 12 Agustus 2019 | 07:00
LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA IRWAN RHAMADANA – AMESH BUDIRISTIO, BINTARO, TANGERANG / FOTO: TAN RAHARDIAN

Dinding mural cantik

LaporanTabloidRUMAHEdisi 212

IDEAonline -Kalau Anda takut tanah merah mengotori area taman terutama saat becek sehabis hujan, buat saja area taman kering.

Lantai kering ini bisa menggunakan berbagai material seperti semen atau bebatuan.

Jika memerlukan ide yang praktis, Anda bisa langsung “menyiram” lantai taman dengan koral putih hingga semua permukaannya tertutup.

Baca Juga: Apa Benar Bila Pintu Utama Dapur Saling Berhadapan Akibatkan Masa Depan Buruk? Ini Kata Feng Shui!

Namun, jika ingin menciptakan lantai taman yang lebih atraktif, bisa dengan cara menciptakan pola kotak-kotak menggunakan semen.

Pola tersebut bisa diisi dengan batu alam berbagai warna sesuai keinginan.

Agar batu tidak berhamburan, dibuat perbedaan level antara lantai dengan garis pembatas dari semen.

Baca Juga: Enggak Biasa, Apartemen Seluas 104 M Ini Hadirkan Kesan Elegan Campur Kontemporer yang Asik

Jika menginginkan suasana yang lebih “hijau”, rumput bisa ditanamkan pada area di dalam pola kotak atau justru dijadikan sebagai garis pembatas.

Ide lain yang bisa diterapkan adalah membuat beton sikat.

yaitu lapisan semen yang “ditaburkan” batu kecil saat semen basah, kemudian disikat dengan sikat kawat untuk menonjolkan tekstur batunya.

Beton sikat ini awet, mudah dibersihkan, dan menjaga lantai supaya tidak licin terutama saat basah.

Dinding: Mural Cantik

LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA IRWAN RHAMADANA – AMESH BUDIRISTIO, BINTARO, TANGERANG / FOTO: TAN RAHARDIAN

Dinding mural cantik

Selain menambahkan elemen air pada area dinding, elemen interaktif berupa mural atau gambar buatan tangan yang “lucu” juga bisa dibuat pada dinding semen dengan menggunakan cat.

Baca Juga: Bak Manusia, Rumah Butuh Tampilan Muka yang Kinclong, Ini Tipsnya!

Tekstur semen yang kasar membuat cat tampak seperti kapur yang digoreskan ke dinding.

Gunakan cat eksterior supaya lebih awet terhadap cuaca.

Ide seperti ini cocok diaplikasikan di taman belakang yang sekaligus menjadi area bermain anak.

Anda juga bisa menggunakan waktu luang untuk menggambar dan mewarnai dinding bersama si buah hati.

Atap: Jangan Cegah Udara Masuk

Dok. Tabloid Rumah

Kawat nyamuk menyaring daun kering agar tidak mengotori taman namun udara bisa tetap mengalir lancar.

Mencegah nyamuk masuk dengan memasangkan kawat nyamuk di area atap memang penting, tapi jangan sampai udara dari luar pun ikut-ikutan tertahan.

Baca Juga: Enggak Kaku Bak di Kantor, Ruang Kerja di Rumah Harus Lebih Nyaman, Begini Triknya!

Buatlah penutup atap yang bisa mengamankan rumah dan mencegah orang asing masuk.

Kemudian lapisi dengan bahan seperti kawat nyamuk yang bisa menahan nyamuk, tikus, dan serangga masuk ke dalam rumah, namun udara tetap bisa mengalir masuk ke dalam rumah.

Dengan mengalirkan udara, suasana di dalam rumah akan terhindar dari pengap.

Saat pintu depan rumah dibuka, udara akan mengalir dari taman belakang menerus ke area depan rumah dan sebaliknya.

Dinding: Air Menyegarkan

LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA NUGROHO AGUNG SANYOTO – SADDEWI LANGGENNINGSIH, SERPONG, TANGERANG.

Taman air

Meski ukurannya mungil, sebuah taman tetap bisa hadir dengan elemen air yang segar dan menenangkan.

Seperti halnya taman vertikal yang saat ini marak dipraktikkan sebagai solusi taman berukuran mungil, elemen air pun bisa juga dibuat vertikal.

Baca Juga: Bikin Rileks, Intip Cara Hadirkan Gaya Pedesaan di Tengah Kota, Pakai Air Mancur!

Waterwall atau dinding air bisa dibuat di luar, maupun dalam ruangan.

Susunan batu alamnya menciptakan relief yang cantik, terutama saat air mengalir mengikuti relief batu alam.

Pemilihan warna batu alam yang umumnya hitam membuatnya tidak terlihat kotor.

Namun batu alam harus rajin disikat agar tidak berlumut dan menjadi sarang nyamuk.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti