LaporanTabloidRUMAHEdisi 213
IDEAonline -Ada 2 hal yang harus diperhatikan ketika merancang ruang keluarga, yakni kebutuhan dan kebiasaan anggota keluarga.
Baca Juga: Miliki Sentuhan +62 yang Khas, Tilik Alasan Kenapa Mesti Cobain Hotel Kapsul Ini!
Banyak yang menganalogikan ruang keluarga dengan jantung, sebuah alat vital dalam tubuh manusia.
Hal Wajib Tahu saat Mendesain Ruang Keluarga yang Sesuai Kebutuhan
Tanpa jantung, tubuh manusia hanya akan menjadi seonggok daging.
Tanpa jantung, tak ada denyut nadi kehidupan.
Begitupun dengan sebuah ruang keluarga.
Baca Juga: Ternyata Ini Tips Hemat Listrik yang Kekinian, Bisa Buat 1 Kampung!
Tanpa keberadaan ruang ini di dalam sebuah rumah, rumah hanya bangunan biasa yang terasa hampa.
Diana Nasir, desainer interior, mengatakan ruang keluarga adalah inti sebuah rumah karena di sanalah semua anggota keluarga berkumpul.
Karena merupakan ruang utama, ruang ini sebaiknya mendapat luasan yang cukup, bahkan sebaiknya dibuat paling luas dibandingkan ruang lainnya di dalam rumah.
“Rumah, kan, dibangun untuk keluarga.
Baca Juga: Hemat Listrik: 5 Sudut Ini Ampuh Turunkan Biaya Listrik yang Membengkak
Jadi ruang untuk berkumpul keluarga (ruang keluarga) harus mendapat prioritas.
Luasnya harus mencukupi untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya.
Di Mana Letaknya?
Masalah lokasi, menurut Diana, ruang keluarga tak harus ditempatkan di tengah-tengah rumah. Ruang ini bisa jadi ditempatkan di bagian belakang, depan, atau manapun.
Namun, karena merupakan tempat berkumpul keluarga, sebaiknya ruang ini ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau dari semua tempat, termasuk dapur atau ruang makan.
Biasanya keluarga berkumpul sambil menikmati makanan kecil atau minuman ringan sehingga kedekatan dengan dapur atau ruang makan akan memudahkan anggota keluarga mengambil makanan dan minuman.
Di mana pun lokasinya, usahakan untuk meletakkan ruang keluarga pada posisi terbaik di dalam rumah.
Letakkan di tempat yang memiliki view yang paling bagus, sehingga anggota keluarga betah berlama-lama di sana.
Baca Juga: Bagaimana Memilih Pelapis Kayu yang Benar dan Cegah Rayap Bersarang?
Senada dengan Diana, Tony Sofian (desainer interior) mengatakan ruang keluarga harus membuat semuanya betah berada di sana.
Karenanya, ia menyarankan agar ruang keluarga diusahakan mendapat cahaya alami yang cukup.
Cahaya yang cukup di ruang keluarga, akan membuat ruang keluarga terasa lebih hangat dan lapang, serta membuat keluarga senang berada di sana.
Sebab, menurutnya, pada dasarnya manusia itu merupakan makhluk photovoltaic, makhluk yang suka akan cahaya.
Hal Wajib Tahu saat Mendesain Ruang Keluarga yang Sesuai Kebutuhan
Jangan Batasi Gerak
Bagaimana ruang keluarga harus dirancang? Lagi-lagi tak ada ketentuan baku untuk ini.
Desain ruang keluarga sepenuhnya tergantung pada keinginan, kebutuhan, dan kebiasaan keluarga.
Jika anggota keluarga lebih senang duduk berkumpul sambil menjulurkan kaki, gunakan sofa/tempat duduk yang cukup lebar.
Jika anggota keluarga biasa menonton TV sambil mengudap camilan, letakkan meja kecil di samping tempat duduk.
Atau kalau anggota keluarga senang bermain musik, ruang keluarga dapat dilengkapi dengan alat musik.
Intinya, amati kebiasaan keluarga Anda saat berkumpul bersama.
Tentunya setiap keluarga memiliki kebiasaannya masing-masing.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika merancang ruang keluarga adalah jangan membatasi ruang gerak anggota keluarga, baik secara fisik maupun psikologis.
Kalau secara psikologis anggota keluarga merasa geraknya dibatasi, mereka akan enggan berlama-lama di ruang keluarga.
Hal Wajib Tahu saat Mendesain Ruang Keluarga yang Sesuai Kebutuhan
Misalnya, ruang keluarga yang didesain terlalu rapi dan “antikotor” akan membuat anak-anak takut bermain di sana.
Anak-anak memang kerap bermain hingga membuat ruangan berantakan dan kotor.
Namun bukan berarti aktivitasnya di ruang keluarga mesti dibatasi.
Hal tersebut sebenarnya bisa diantisipasi dengan cara memilih furnitur yang mudah dibersihkan dan antigores.
Bila ruang keluarga nyaman, tentunya anggota keluarga Anda pun akan merasa senang.
(*)