Resmi Dibuka, Begini Tampilan Ruang Cendekia Multiguna Jakob Oetama di FISIP UI

Jumat, 27 September 2019 | 09:30
DWI WIDIJATMIKO/BOLASPORT

PERESMIAN RUANG CENDEKIA MULTIGUNA JAKOB OETAMA – FISIP UI

IDEAonline -Sebagai bentuk rasa hormat dan penghargaan kepada Bapak Jakob Oetama, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Kompas Gramedia telah meresmikan ruangan multiguna akademik yang diberi nama “Ruang Cendekia Multiguna Jakob Oetama”.

Baca Juga: Ditemukan Pertama Kali di Cina, Begini Asal Mula Adanya Wallpaper hingga Sekarang

Berlokasi di lantai 6 gedung H FISIP UI, Kampus UI Depok, ruangan ini akan menjadi fasilitas kampus bagi para dosen, peneliti (termasuk Visiting Scholar/Visiting Fellow dari negara lain) dan juga mahasiswa bimbingan riset para dosen FISIP UI.

DWI WIDIJATMIKO/BOLASPORT

PERESMIAN RUANG CENDEKIA MULTIGUNA JAKOB OETAMA – FISIP UI

Melalui kegiatan formal dan informal para cendekia di ruangan multiguna ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai sumbangan pemikiran penting untuk ilmu sosial kemasyarakatan bagi masyarakat luas.

Baca Juga: Olah Soffurnishing dengan 3 Unsur Penting untuk Kuatkan Karakter Ruang

Peresmian Ruangan Cendekia Multiguna Jakob Oetama dihadiri oleh Irwan Oetama (putra sulung Jakob Oetama), Lilik Oetama (CEO Kompas Gramedia), Prof.Dr.Ir. Muhammad Anis, M. Met. (Rektor Universitas Indonesia), Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M. Sc. (Dekan FISIP UI), dan beberapa jajaran Pimpinan UI, Fakultas serta Dosen di lingkungan FISIP UI.

Peresmian ruang Jakob Oetama yang dilaksanakan pada 26 September 2019 ini juga dalam rangka menyambut ulang tahun Bapak Jakob Oetama yang menginjak usia 88 tahun, pada 27 September 2019 esok hari.

kiri-kanan: Arie Soesilo (Dekan FISIP UI), Irwan Oetama (putera pertama Jakob Oetama), Muhammad Anis (Rektor UI), Lilik Oetama (CEO KG)

Baca Juga: Ruang Tidur yang Sempit Tidak Menjadi Masalah, Beberapa Trik Ini Bisa Diterapkan Agar Kamar Terlihat Luas

Kilas balik sejarah perjalanan sosok Jakob Oetama, sempat dihadapkan dalam dua pilihan profesi yang sangat beliau minati, sebagai guru atau sebagai wartawan.

Pada tahun 1963, bersama P. K. Ojong, Jakob Oetama akhirnya memutuskan untuk menjadi wartawan dengan menerbitkan majalah Intisari yang menjadi “Sang Pemula” dari perusahaan Kompas Gramedia.

Pilihan ini menjadi salah satu titik balik Jakob Oetama yang mengubah jalan hidupnya.

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti