Ketahui 3 Sebab Utama Anak Celaka di Rumah, Cegah dengan Ini!

Senin, 30 September 2019 | 16:00
Foto Adeline Krisanti, Properti Samuel Tsang, Arsitek TAU

Area untuk anak yang diciptakan di setiap sudut rumah mestinya dibuat aman bagi mereka.

IDEAOnline-Menciptakan ruang yang aman membuat anak-anak merasa nyaman beraktivitas di areanya.

Menurut organisasi WHO (World Health Organization), sedikitnya sekitar 700.000 anak di bawah usia 15th meninggal dunia setiap tahunnya karena kecelakaan di rumah.

Tak sedikit pula anak-anak yang selamat namun mendapatkan luka permanen akibat kecelakaan tersebut.

Terjatuh, terbakar, dan tenggelam, adalah 3 hal penyebab kecelakaan yang paling banyak terjadi di rumah.

Tempat tinggal yang seharusnya menjadi area yang nyaman dan dapat melindungi anak dari segala bahaya, akhirnya menjadi sumber bahaya itu sendiri.

Baca Juga: Rumah Tingkat Berisiko Bagi Anak, 5 Bahaya dan Pengaman yang Harus Ada

Lantas, di mana lagi anak harus beraktivitas dengan bebas?

Untuk menjaga keselamatan anak tanpa mengurangi ruang gerak di rumah, orang tua harus mempertimbangkan faktor keselamatan anak.

Orang tua justru harus menciptakan tindakan preventif dari kecelakaan dengan desain area anak yang aman.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat menciptakan area anak yang aman dan nyaman agar sang buah hati dapat leluasa bermain dan beraktivitas di rumah.

Baca Juga: Ini Penyebab 120 Anak Per Hari Masuk UGD karena Celaka di Kamar Mandi

ladderkerala.com

Melapisi permukaan lantai dengan karpet bisa mengurangi risiko jatuh di permukaan keras.

Permukaan

Anak kecil, khususnya balita, sangat mudah terjatuh karena keseimbangannya belum sempurna.

Permukaan lantai yang lunak akan mengurangi kemungkinan luka saat mereka terjatuh.

Oleh karena itu, jangan mengaplikasikan semen ekspos yang keras di area anak.

Jangan membiarkan area lantai berserakan benda asing berbahaya seperti pecahan kaca, pecahan kayu, pasir, paku, bahkan mainan mereka sendiri;

Jangan membiarkan anak bermain sendiri di halaman penuh aspal yang keras.

Aplikasikan lantai area anak dengan material lunak seperti karpet atau vinil.

Berikan mereka mainan dan matras yang lunak untuk melatih saraf motorik mereka dengan kecenderungan celaka lebih kecil.

Untuk area taman, usahakan sebagian permukaan lantainya tertutupi tanah dan rumput yang lunak, agar saat jatuh pun mereka tak langsung terluka.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Bikin Kamar Anak agar Suka dan Dukung Perkembangannya

wisanka.com
wisanka.com

Produk furnitur anak diciptakan aman buat anak, namun dampingi selalu sanak saat menggunakan.

Area Berbahaya

Saat orang tua sibuk membereskan rumah, jangan lupa bahwa anak-anak selalu punya rasa ingin tahu yang besar untuk mengeksplorasi area sekitar mereka.

Jangan membiarkan anak bermain sendiri di area dapur yang dipenuhi benda berbahaya seperti kompor dan pisau.

Jangan melepaskan pengawasan saat anak berada di kamar mandi.

Jangan meletakkan bahan kimia, seperti obat-obatan dan pembersih rumah, pada area yang terjangkau anak.

Jangan membiarkan anak bermain di dekat sumber listrik seperti sakelar dan kabel, atau peralatan berbahaya seperti kipas angin.

Jauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan anak di rumah.

Mendampingi mereka bermain adalah salah satu cara menjaga mereka.

Saat harus menggunakan boks atau baby walker, pantau selalu keselamatan anak karena benda yang dikatakan aman pun tak 100% bebas celaka.

Baca Juga: Jadi Alat Komunikasi, Ini 5 Jenis Warna dan Efeknya pada Ruang

DOK. IKEA KOLEKSI MINNEN

Pilihan furnitur yang sesuai dengan ukuran tubuh anak.

Furnitur

Biarkan anak memilih bentuk dan warna furnitur, agar menumbuhkan rasa cinta dengan areanya sendiri.

Namun jangan lupa, material dan finishing furnitur tersebut haruslah aman dan ramah lingkungan agar nyaman digunakan.

Jangan membiarkan anak bermain dengan mainan yang tak sesuai usianya karena dapat menyebabkan cedera atau terluka.

Jangan membiarkan anak bermain dengan barang yang bukan mainannya, seperti memanjat rak buku dan duduk di jendela.

Jangan menggunakan furnitur dewasa yang berbahaya, misalnya bersiku tajam, yang dapat mencederai anak.

Ajarkan anak untuk selalu berhati-hati saat bergerak, menggunakan mainan dengan baik, dan tidak menjadikan barang-barang lain sebagai mainan.

Pastikan anak selalu waspada dengan kecelakaan-kecelakaan yang dapat dialaminya di rumah, sehingga mereka dapat lebih berhati-hati.

Baca Juga: IKEA Tawarkan Furnitur Rumah Mungil di Katalog 2020, Ada Produk Lokal!

House Beautiful

Rumah Pohon untuk anak di area luar rumah pun harus memperhatikan keamanan.

Eksterior

Anak-anak butuh area luar rumah yang membuat mereka lebih leluasa bergerak.

Namun keselamatan mereka pun harus tetap terjaga agar mereka nyaman bermain dan belajar hal-hal baru dari alam.

Jangan membiarkan mainan berkarat atau rusak dimainkan terus-menerus oleh anak.

Jangan membiarkan anak tanpa pengawasan bermain sampai jalan raya, terutama di rumah kluster tanpa pagar.

Tempatkan mainan besar seperti ayunan, perosotan, dan lainnya pada sebuah area tertentu agar anak tetap mendapat area dengan ruang gerak yang luas.

Pastikan tak ada area yang dapat membuat bagian tubuh anak, seperti tangan atau kepala, terjebak.

Periksalah mainan besar secara berkala agar selalu aman digunakan anak-anak.

Baca Juga: Suka Taman Kering karena Praktis? Ini Panduan Memilih Tanamannya!

stok idea

Jauhkan pegangan pintu, mulut jendela, dan lantai berundak dari jangkauan anak.

Ruang

Ruang untuk area anak harus sesuai dan mampu menunjang kebutuhan anak pada usianya.

Ruang untuk anak terbagi menjadi tiga fase umur, yaitu ruang untuk bayi (usia di bawah 2th), ruang untuk anak usia dini (2-5th), dan ruang untuk anak sekolah dasar (5-12th).

Jangan membiarkan anak berada dalam ruangan dewasa tanpa pengawasan.

Jangan meletakkan benda tajam di sekitar area anak.

Jangan membiarkan anak bermain di area yang berbahaya seperti tangga dan kamar mandi.

Berikan pagar pelindung pada mulut tangga sebagai tindakan preventif.

Jauhkan pegangan pintu, mulut jendela, dan lantai berundak dari jangkauan anak.

Saat mereka bermain di area dewasa, jagalah selalu pergerakan mereka agar tak tertimpa atau tersandung benda berserakan.

Meski keamanan sudah diusahakan secara maksimal, kecelakaan kecil tetap saja terjadi.

Jari terjepit laci, kepala terantuk dinding, kaki tertimpa mainan, adalah beberapa kecelakaan yang umum terjadi pada anak-anak.

Sediakan selalu kotak P3K di area yang mudah dijangkau agar dapat segera digunakan kala dibutuhkan.

Baca Juga: Bebas Risiko Celaka di Kamar Mandi, Desain Pintu Pun Engga Boleh Salah

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya