Jangan Beli Tanah yang Belum Jelas Statusnya, Ini Faktor Yang Perlu Diperhatikan Agar Investasi Properti Aman

Minggu, 06 Oktober 2019 | 09:00
architecturaldigest

Jangan Beli Tanah yang Belum Jelas Statusnya, Ini Faktor Yang Perlu Diperhatikan Agar Investasi Properti Aman

IDEAonline-Investasi di sektor properti masih jadi pilihan utama kebanyakan orang.

Ada banyak keuntungan berinvestasi di sektor ini. Apa saja daya tarik dan bagaimana mengoptimalkan keuntungannya?

Baca Juga: Hati-hati Jika Rumah Memiliki Ciri Berikut! Tanda Rumah Tidak Sehat

Pernah lihat iklan properti Kalimatnya kira-kira seperti ini, “Jangan sampai ketinggalan.

Beli sekarang. Senin harga naik…!” Iklan pengembang properti tersebut secara agresif menawarkan “dagangannya” setiap minggu.

Tujuannya adalah menarik minat orang untuk memiliki sekaligus berinvestasi di properti yang mereka tawarkan.

Agar Keuntungan Optimal Meski cukup aman, berinvestasi di properti bukan tanpa risiko.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar investasi properti Anda aman dan keuntungannya bisa optimal.

Baca Juga: Disewa 'Penghuni dari Neraka,' Petualang Ini Kaget Saat Kembali dan Lihat Kondisi Rumahnya

Lokasi. Nilai atau harga sebidang tanah dan kecepatan kenaikan harganya tidak sama di berbagai tempat.

Tanah di kota tidak sama dengan di desa.

Kolupaev/Getty Images/House Beautiful

Jangan Beli Tanah yang Belum Jelas Statusnya, Ini Faktor Yang Perlu Diperhatikan Agar Investasi Properti Aman

Baca Juga: Jadi Istri Wakil Gubernur Hingga Vakum dari Dunia Hiburan, Intip Hunian Milik Arumi Bachsin di Trenggalek

Tanah di pusat kota (walaupun di ”gang senggol”) tidak sama dengan tanah pinggiran kota.

Tanah di kawasan industri juga tidak sama dengan wilayah perumahan, dan lain sebaginya.

Harga tanah yang paling cepat naik tentunya berada di wilayah pusat bisnis karena banyak peminatnya sehingga relatif mudah diperjualbelikan atau likuid. Karena itu harganya mahal.

Bebas sengketa. Jangan membeli tanah yang belum jelas statusnya atau masih dijaminkan kepada pihak lain (misalnya bank), masih dalam perkara sengketa di pengadilan karena beberapa kasus dan lain-lain.

Baca Juga: Tidak Mewah! Rumah Masa Kecil Hotman Paris Tampak Sederhana, Kondisinya Mengejutkan

Sebaiknya memang tidak dibeli karena risiko terjadinya sengketa di kemudian hari sangat besar.

Dokumen atau surat-surat tanahnya lengkap. Pastikan bahwa tanah yang dibeli dokumennya lengkap.

Seperti Sertifikat tanah (SHM atau SHGB), IMB, kalau ada bangunannya mintalah fotokopi cetak biru bangunannya (blue print-nya), SPPT PBB tahun terakhir.

Periksalah data-data pada dokumen tanah dengan kenyataan fisiknya (luas tanah, lokasi, masa berlaku, dll).

Baca Juga: Tidak Mewah! Rumah Masa Kecil Hotman Paris Tampak Sederhana, Kondisinya Mengejutkan

Asumsi return hasil investasi. Investasi properti yang baik adalah yang bisa memberikan penghasilan kepada Anda baik berupa pendapatan tetap (dari uang sewa) maupun potensi kenaikan harganya (selisih harga jual beli).

Hitunglah berapa asumsi return hasil investasi yang bisa Anda dapatkan dari kenaikan harga tanah di daerah tersebut.

Jika Anda mendirikan bangunan untuk indekos, hitung berapa harga sewa rata-rata yang wajar untuk daerah itu.

Baca Juga: Hati-Hati Ketika Memilih Kontraktor Dalam Membangun Rumah, Kenali 5 Ciri Kontraktor Nakal!

Biaya-biaya. Return hasil investasi akan berkurang karena biaya-biaya.

Misalnya biaya pembelian tanahnya (biaya notaris, pajak, balik nama sertifikat, dll),

PPB tahunan, renovasi/perawatan, listrik, telepon, kebersihan, dll.

Usahakan Anda bisa menekan biaya-biaya tersebut serendah mungkin.

(*)

Tag :

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya