Terbuat dari Sampah Botol dan Kaleng Limbah, Begini Isinya Rumah Ramah Lingkungan yang Jadi Sorotan Warganet

Rabu, 09 Oktober 2019 | 19:30
Felix Mueller

rumah ramah lingkungan berbahan dasar sampah

IDEAonline- Kondisi sampah yang menumpuk membuat tentunya mempengaruhi ekosistem bumi yang kita tinggali ini.

Sehingga keberadaan dari rumah ramah lingkungan bukan isapan jempol belaka.

Baca Juga: Mustahil Berkebun di Perkotaan? Tilik Kebun Bawah Tanah yang Terletak di Bawah Terowongan Kota London

Dengan barang-barang yang mudah ditemukan, membangun rumah hijau dengan biaya terjangkau kini bukan lagi sekedar impian.

Adalah Michael Reynolds, salah seorang arsitek yang fokus dalam memanfaatkan bahan ramah lingkungan dalam setiap rancangannya.

Baca Juga: Dibangun pada Bekas Galian Tambang, Hotel Mewah Ini Miliki Panjat Tebing Hingga Bungee Jumping

Material yang digunakan pun merupakan bahan yang umum ditemukan. Jika botol dan ban karet bekas dianggap sampah oleh masyarakat, namun tidak bagi Reynolds.

Mueler Felix

Sekitar 50 persen komponen material bangunan ini merupakan hasil daur ulang.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Facebook 60 Second Docs, Reynolds mengungkapkan bahwa dia memilih memanfaatkan sampah sebagai bahan baku pembuatan rumah.

"Saya belum pernah berada di tempat mana pun yang tidak memiliki ban, kaleng, dan botol," ujar Reynolds dalam video berdurasi 60 detik tersebut.

Baca Juga: Bukan Kereta Bawah Tanah, di Helsinki Justru Terdapat Museum Bawah Tanah!

Menurut dia, jumlah ban di muka bumi melebihi jumlah pepohonan. "Barang-barang ini hanya dibuang begitu saja," lanjut dia.

Dengan alasan itulah, Reynolds kemudian memiliki ide untuk membuat rumah ramah lingkungan.

Baca Juga: Hadirkan Kamar Mandi yang Unik dan Elegan, Intip Indahnya Bathtub ala Hammock

Uniknya, sekitar 50 persen komponen material bangunan ini merupakan hasil daur ulang.

Hal ini membuat rumah rancangan Reynolds menjadi rumah ramah lingkungan sekaligus terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.

Rancangan rumah

Mueller Felix

Rumah ini dibangun menggunakan bahan kaleng, botol, alumunium, atau pun limbah daur ulang.

Rumah ini dibangun menggunakan bahan kaleng, botol, alumunium, atau pun limbah daur ulang.

Pada dasarnya, rumah rancangan Reynolds hanya memanfaatkan bahan atau sampah yang ada di sekitar.

Rumah yang disebut Earthship tersebut dibangun menggunakan bahan kaleng, botol, alumunium, atau pun limbah daur ulang.

Baca Juga: Ternyata Ukuran Bonsai Dapat Ditentukan Sesuka Hati, Ini Dia Caranya!

Material ini kemudian direkatkan dengan batu bata serta bahan anti termal lainnya, agar dinding rumah bisa menangkal panas.

Bahkan, proses konstruksinya juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Reynolds melengkapi rumah rancangannya dengan sistem Biotektural.

Sistem ini memberikan resapan air serta sirkulasi pada tanaman di sekitar rumah.

Sehingga penghuni tidak harus menyiram atau menyimpan air khusus untuk tanaman.

Baca Juga: Jalin Hubungan dengan Rezky Aditya, Artis yang Miliki Usaha Properti hingga Kue Ini Jadi Sorotan karena Huniannya yang Mewah

Tak lupa, Reynolds melapisi atap rumah dengan bahan yang mampu menangkal panas. Selain itu, rumah ini menghadap ke arah cahaya matahari.

Pada musim panas, bangunan juga memiliki tirai khusus yang bisa menghalangi masuknya cahaya ke dalam.

Mueller Felix

Pada bagian belakang rumah, terdapat tumpukan ban bekas. aterial ini berguna untuk menyerap hawa panas dari dalam ruangan.

Pada bagian belakang rumah, terdapat tumpukan ban bekas. aterial ini berguna untuk menyerap hawa panas dari dalam ruangan.

Pada bagian belakang rumah, terdapat tumpukan ban bekas.

Penempatan ban ini bukan tanpa alasan. Material ini berguna untuk menyerap hawa panas dari dalam ruangan, dengan menyalurkannya keluar melewati saluran.

Baca Juga: Alat Pendingin Unik, Begini Penampakan AC Dari Es Batu Karya Milenial yang Suka Iseng nan Kreatif

Tak lengkap rasanya jika rumah ramah lingkungan ini tidak memiliki taman. Pada bagian depan, terdapat taman khusus yang dilengkapi dengan tempat penyimpanan air.

Rancangannya mampu diaplikasikan ke dalam berbagai tempat, termasuk di wilayah tundra seperti Alaska atau dataran tinggi di Texas.

Rumah ini juga mempunyai panel surya sebagai sumber energi bangunan. Saat ini, Reynolds tengah mengembangkan perumahan di New Mexico.

Baca Juga: Terbuat dari Campuran Singkong, Tilik Uniknya Sekolah di Kamboja yang Serba Alami

Meski mendapat beberapa kritikan, Reynolds dan perusahaannya, Eartship Biotecture, berhasil mengembangkan rumah ramah lingkungan dengan harga terjangkau di berbagai penjuru dunia.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul

Membangun Rumah dari Sampah

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti