Ngedak Lebih Hemat dengan Material Prefabrikasi Floor Decking

Kamis, 17 Oktober 2019 | 18:00
www.archdaily.com

Material alternatif prefabrikasi untuk dak lantai, siap pakai dan menghemat kayu bekisting dan pemakaian beton.

IDEAOnline-Saat ini, di pasaran sudah banyak alternatif pengganti material konvensional untuk membuat dak lantai, yang dikenal dengan material prefabrikasi.

Kondisinya yang siap pakai dan akan menghemat pemakaian kayu untuk bekisting dan perancahnya.

Pada sistem konvensional dibutuhkan banyak kayu untuk cetakan/bekisting dan perancahnya.

Kayu-kayu tersebut setelah dipakai tidak bisa digunakan dan terbuang begitu saja.

Alhasil, pembuatan dak lantai dengan perancah dan bekisting kayu tidak hemat energi karena begitu banyak kayu yang terbuang.

Dengan hadirnya material prefab, kini mengedak tak perlu lagi membutuhkan banyak kayu karena sudah banyak teknologi baru dalam membuat struktur pelat lantai yang umumnya dapat mempersingkat waktu pengerjaan, mengurangi beban struktur, dan lebih sedikit menggunakan tulangan.

Baca Juga: Layout Ruang Rumah Tingkat Harus Cermat, Ini Cara Biar Aman & Nyaman

Baca Juga: Rumah Tingkat Berisiko Bagi Anak, 5 Bahaya dan Pengaman yang Harus Ada

Berfungsi sebagai bekisting dan tulangan. saat beton di atasnya sudah kering, cetakan tidak perlu lagi dibongkar.

Pemakaian beton untuk teknologi alternatif ini masih tetap digunakan tetapi volumenya lebih sedikit.

Salah satu material prefab untuk dak lantai adalah floor decking.

Floor decking merupakan material pelat baja bergelombang yang dilapis galvanis.

Material ini berfungsi sebagai bekisting dan tulangan.

Dengan demikian, ketika beton yang di atasnya sudah mengering, cetakan tidak perlu lagi dibongkar.

Dengan fisik bergelombang dan adanya tonjolan pada setiap sisinya, floor decking memberikan keuntungan lain yaitu penggunaan volume beton bisa lebih hemat.

Bila menggunakan bekisting dari kayu, hasil cetakan beton di bagian bawahnya akan rata sesuai dengan bentuk cetakannya.

Sedangkan bila menggunakan floor decking, hasil cetakannya akan mengikuti bentuk profil floor decking yang bergelombang.

Profil gelombang inilah yang akan menghemat kebutuhan pemakaian beton karena profil ini mengurangi luas penampang pelat lantai.

Baca Juga: Hati-hati Tinggal di Rumah Tingkat, Ini Risiko Bahaya dan Anisipasinya

Baca Juga: Atap Carport Solid Tertutup, Ini Cara Cegah Bocor pada Dak Beton

Profil gelombang menghemat pemakaian beton karena mengurangi luas penampang pelat lantai.

Tebal tipisnya pelat dihitung berdasarkan lebar bentangan pelat lantai dan tergantung dari jenis bentangannya.

Beberapa produsen biasanya sudah menyediakan diagram garis ketebalan pelat yang diizinkan.

Selain penggunaan beton menjadi hemat, pengggunaan floor decking juga bisa menghemat penggunaan baja tulangan karena floor decking berfungsi juga sebagai tulangan positif satu arah.

Tulangan negatif tetap saja dibutuhkan dan dipasang di atas lembaran floor decking.

Umumnya menggunakan tulangan siap pakai yang berbentuk lembaran atau sering disebut wiremesh.

Agar ketika pengecoran floor decking tidak melendut karena adanya beban beton itu sendiri maupun beban orang yang bekerja di atasnya, maka ketika meratakan campuran beton perlu digunakan perancah besi (scaffolding) maupun kayu.

Perancah ini dapat dilepas bila beton sudah berumur 7 hari hingga 14 hari.

Baca Juga: Enggan Gunakan Beton Aerasi Pengganti Batu Bata? Ini Mitos dan Fakta

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya