Bebas Bau di Wastafel, Ini Green Sanitasi Air Bersih dan Kotor

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 08:00
dok. 4.bp.blogspot.com

Sanitasi buruk akan bikin kotor dan bau.

IDEAOnline-Kompleksitas ruang servis pada sebuah hunian, menunjukkan seberapa pentingnya penanganan yang harus dicapai.

Green concept memberikan kebaikan humanis dan ramah lingkungan.

Ruang servis identik dengan ruang pembantu.

Meski kenyataannya, tak hanya pembantu rumah tangga yang membutuhkan dan menggunakan ruang ini.

Aktivitas mencuci, menseterika, dan memasak adalah aktivitas sehari-hari di rumah yang dilakukan di ruang ini.

Melihat perannya, seharusnya ruang ini layak diperhatikan dan direncanakan layaknya ruang lain di rumah.

Namun, sering dijumpai ruang servis di rumah terkesan kotor, bau, bahkan tak menghiraukan instalasi pendukung ruang tersebut.

Padahal instalasi adalah elemen penting di ruang ini.

Baca Juga: Sanitasi Pampat jadi Sumber Penyakit

Baca Juga: Anti Pampat Saluran Air Lancar Jaya, Aman dan Praktis dengan Pipa Ini

Ilustrasi Rabani Kusuma

Kelola saluran air bersih dan kotor dengan cermat.

Keberadaan elemen ini menentukan keamanan, kebersihan, dan kesehatan ruang maupun penghuni.

Pengelolaan jaringan air bersih dan air kotor terkait dengan instalasi.

Jika instalasi terencana dengan baik, pada akhirnya ruang servis juga akan menjadi tempat favorit keluarga, terutama ibu rumah tangga yang senang memasak dan menata rumahnya.

Sistem pengelolaan air akrab dengan nama jaringan sanitasi.

Jaringan ini terbagi menjadi 2 sistem air yang berbeda, yakni sistem air bersih dan sistem air kotor.

Pada hunian hendaknya direncanakan sistem air yang benar, dengan merencanakan jaringan penyusunnya.

Contoh perlengkapan sanitasi atau saniter, antara lain kloset, wastafel, bathtub, shower tray, floor drain, sink, bak mandi, dan kran.

Sumber air bersih berasal dari sumur air bersih yang dialirkan menuju tower menggunakan pompa air listrik, dan kemudian dialirkan ke ruang-ruang yang membutuhkan suplai air bersih, seperti kamar mandi, dapur, maupun tempat cuci.

Sistem penyaluran air biasanya menggunakan pipa atau plumbing.

Plumbing sebaiknya direncanakan di bawah lantai agar menghindari kebocoran.

Baca Juga: Catat! 5 Tips Penting Memilih Pipa agar Saluran Air Tak Sering Pampat

Baca Juga: 2 Cara Mengatasi Sink Mampet karena Adanya Rambut di Saluran Air

Climate Tech Wiki

Manfaatkan air hujan dan sediakan bak penampung.

Ada air bersih juga ada air kotor.

Air kotor atau air limbah merupakan sisa-sisa air buangan hunian, baik berupa air berkas cucian (grey water) sampai kotoran padat manusia (black water).

Jaringan air kotor terdiri dari bak kontrol, bak penangkap lemak, septictank, dan sumur peresapan air kotor.

Di samping itu ada juga air kotor yang berasal dari air hujan.

Adanya global issue mengenai water conservation sebagai salah satu ide dari Indonesia Green Building Council, sebaiknya ada penanganan khusus terhadap pemanfaatan air hujan.

Misalnya direncanakan bak tadah hujan yang mampu dimanfaatkan sebagai air siram tanaman, air kolam, dan mencuci kendaraan.

Akan tetapi perlu diperhatikan, air yang terbuang sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja.

Rencanakan juga sumur peresapan air hujan agar menghindari water run off yang sia-sia.

Baca Juga: Ciptakan Rumah Hemat Energi Bisa Selamatkan Bumi, Dukung Go Green!

Baca Juga: Cari Tau Atasi Limbah Air Kotor guna Hadirkan Hunian Ramah Lingkungan, Begini Caranya!

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya