Mau Tanam Buah atau Sayuran di Lahan Terbatas? Catat Hal Satu Ini

Minggu, 17 November 2019 | 11:00
dok. i.pinimg.com

Dekorasi buah-buahan

IDEAOnline-Mari ciptakan gaya hidup lebih sehat dengan bercocok tanam di rumah.

Lahan terbatas? Bukan masalah!

Mengapa kita tak TAMBULAPOT (tanam buah dalam pot)untuk dikonsumsi sendiri? Banyak yang mengernyitkan dahi mendengar ide ini.

Sibuk, repot, dan tak punya lahan adalah beberapa alasan utama yang membuat kita membuang jauh-jauh pikiran tentang berkebun di rumah.

Padahal jika dicermati lebih jauh, banyak kelebihan yang bisa kita dapat dari kegiatan yang di luar negeri nge-tren dengan istilah home farming ini.

Foto: Dok. Tabloid Rumah

Tabulampot Tak kunjung berbuah

Selain lebih ramah lingkungan dan hemat biaya, ini juga bisa jadi kegiatan sambilan yang menyehatkan di rumah.

Sayuran dan buah mengandung beragam zat gizi yang sangat berguna bagi tubuh, dari karoten (yang terdapat dalam sayuran hijau), vitamin, sampai mineral (kalium, kalsium, natrium, dan zat besi).

Sayangnya, kandungan kimia dalam pestisida dan pupuk kimia justru turut terkandung dalam tanaman.

Selain itu, banyak petani yang menggunakan pupuk dari sampah kota atau pasar yang dibakar dan air dari sungai yang tercemar.

Kandungan kimia hasil pencemaran ini merugikan kesehatan dan merusak gizi tanaman.

“Makan sayur yang tidak ada zat gizinya seperti makan sampah dan akan memicu penyakit,” tutur Ida Amal, koordinator komunitas Banten Berkebun.

Tak Ada Musimnya

Asyiknya lagi dalam TAMBULAPOT (tanam buah dalam pot), kita bisa menentukan sendiri sayuran dan buah yang akan ditanam tanpa terpatok musim.

Jenis tanaman yang dipilih sebaiknya yang kecil, cepat tumbuh, dan bisa ditanam di dataran rendah yang cenderung panas.

Tanaman dataran tinggi seperti stroberi, selada, brokoli, wortel, dan kentang umumnya tak bisa tumbuh sebaik di daerah pegunungan, sehingga pemilihan sayuran yang akan dibudidayakan menjadi hal yang penting.

Sebagian besar sayuran tidak memerlukan perlakuan khusus.

Sekalipun ada, tak terlalu menyulitkan dan tetap bisa diatasi dengan mudah.

Contohnya tanaman jagung.

“Jangan lupa, jagung harus ditanam 4—5 pohon sekaligus dengan jarak 20 cm karena ada proses kawin silang dengan tetangganya,” Ida yang juga pengurus Akademi Berkebun ini mengingatkan.

Selebihnya, kita hanya perlu mempelajari sifat-sifat pertumbuhan tanaman agar tahu cara merawatnya, misalnya tumbuh menjalar atau tidak.

Dok. Tabloid Rumah

Sayuran dataran rendah

Lahan Mungil Pun Bisa,

Bercocok tanam atau membuat area penghijauan mungil di lahan rumah yang terbatas atau balkon apartemen mungil sering menjadi masalah.

Tak perlu khawatir, meski area taman hanya 1,5 m x 1 m, home farming tetap bisa dilakukan.

Anda bisa menggunakan pot dengan diameter minimal 17 cm khusus untuk menanam sayuran.

Bisa juga menggunakan pipa dengan diameter minimal 3 inci atau talang air yang memanjang.

agromedia

Mau Tanam Buah atau Sayuran di Lahan Terbatas? Catat Hal Satu Ini

Agar lebih hemat dan ramah lingkungan, bisa juga menggunakan kaleng bekas.

Susunlah pot atau kaleng bekas pada penyangga besi sehingga menghasilkan vertical garden mungil yang tak menghabiskan tempat.

Balkon mungil pun menjadi lebih bermanfaat dan hijau.

TIP

Jangan Buang Bijinya

Selain beli di toko, bibit tanaman juga bisa didapat langsung dari buahnya.

Setelah memisahkan daging buah dari kulit dan bijinya, ambil biji buah di area tengah, cuci bersih, lalu jemur hingga kering. Biji pun siap ditanam.

Artikel ini pernah tayang di Tabloid Rumah 226

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya