Dapur Bisa Dibikin Nyaman untuk Ayah, Ibu, dan Anak, Ini Caranya!

Kamis, 21 November 2019 | 15:30
Dok. Collection Rouse Hill

Setiap kebutuhan pengguna diakomodasi dengan desain yang cermat.

IDEAOnline-Saat ini dapur bukan dominasi digunakan ibu rumah tangga atau siapa saja yang perempuan.

Dapur masa kini mengikuti gaya hidup pemiliknya, menjadi ruang bersama yang dapat digunakan oleh siapa saja, baik seorang ayah, ataupun anak.

Terbayang kan, makin kompleks saja kebutuhan yang harus diakomodasi di ruang yang sering disebut sebagai jantungnya rumah ini.

Kompleks karena penggunanya punya kebutuhan dan keterbatasan yang berbeda-beda, dan semuanya mestinya harus diakomodasi.

Selain harus dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya akan tempat memasak yang aman dan nyaman, juga harus memberi tampilan yang menarik.

Baca Juga: Apa Untungnya Pakai Konsultan Desain? Ini 6 Fokus Rancang Dapur Ideal!

DEKORUMA

Penyimpanan memikirkan kemudahannya dijangkau atau diraih.

Tak hanya mempertimbangkan kebutuhan keluarga, dapur selayaknya didesain dengan memerhatikan keindahan ruang serta kesesuaian gaya dengan rumah secara keseluruhan.

Pemanfaatan ruang pun harus diperhatikan.

Selain itu desain harus dapat mengantisipasi gangguan, mengingat dapur menjadi tempat “berkumpulnya” elemen berbahaya (api dan air).

Kedua elemen ini harus dapat dikelola dengan baik melalui desain dapur yang direncanakan secara baik pula.

Baca Juga: Pilihan Material Tepat Dapur Pun Sehat, Yuk Kepoin Kriterianya!

Alex Hayden/House Beautiful

Desain menentukan keleluasaan sirkulasi gerak penggunanya.

Setidaknya inilah 6 hal pokok yang menjadi fokus pada perancangan desain dapur.

Pertama, layout yang ergonomis. Penempatan elemen-elemen dapur harus sesuai dengan alur aktivitas memasak yang biasa dijalankan oleh pemiliknya.

Soal dimensi untuk beberapa elemen pun harus memerhatikan bagi penghuni kecil yang kadang-kadang beraktivitas di dapur juga.

Kedua, pemanfaatan ruang. Selain menentukan posisi dan bentuk yang pas yang dapat memenuhi kemudahan akses penggunanya, poin ini juga bicara mengenai pemanfaatan nilai-nilai positif ruang.

Misalnya mengoptimalkan sinar matahari di salah satu sisi sebagai salah satu sumber pencahayaan yang diperlukan di dapur agar terang dan tidak lembap.

Baca Juga: Sentuhan Kayu di Dapur Putih, Ini Cara agar Tak Berkesan Monoton

Johanna Erly

Desain penyimpanan menentukan kerapian dan kenyamanan dapur.

Ketiga, penyediaan storage. Ragam desain storage dibuat menurut karakter material dan jenisnya, serta jenis makanan atau bahan makanan, serta barang yang disimpan.

Tempat penyimpanan ini selain memerhatikan kecukupan ruang, juga harus memerhatikan (lagi-lagi) dimensi agar dapat diraih oleh pengguna kecil.

Soal penyimpanan, untuk pengguna kecil dapat disiati dengan mengelompokkan barang yang disimpan.

Jenis yang biasa dipakai oleh anak, dapat dipilih disimpan di penyimpanan yang sengaja didesain lebih rendah agar terjangkau.

Nilai esteika tak boleh dilupakan, oleh karenanya desain bentuk sesuai ukuran dan fungsi, pilihan warna, dan jenis bukaan-bukaannya harus diperhatikan.

Keempat, pilihan material. Salah memilih material akibatnya bisa fatal.

Karena, selain dapur tak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, juga akan merusak keindahan visualnya.

Baca Juga: Dapur Oranye, Kompak dan Sarat Fungsi untuk Memasak & Bersantap

IDEAONLINE

Penggunaan berbagai elektronik menuntut tersedianya instalasi yang tepat.

Kelima, faktor keamanan. Air dan api harus dikelola dengan baik di dapur.

Sistem pemipaan yang terencana akan menghindarkan terjadinya sumbatan yang dapat mengakibatkan genangan dan banjir pada ruang.

Sedangkan api (kompor) dan elemen pelengkapnya (gas), dikelola dengan penempatan yang tepat dan tidak rawan bahaya.

Keenam, instalasi listrik. Lampu dan beberapa koneksi listrik diperlukan di dapur mengingat saat ini peralatan elektronik semakin berkembang.

Perencanaan instalasi yang cermat akan menghindarkan terjadinya korselet dan bahaya lain yang disebabkan oleh listrik.

Mengingat begitu kompleksnya sebuah desain dapur diciptakan maka harus cermat merencanakannya sedari awal.

Tak ada salahnya mempercayakan pembuatan dapur pada ahlinya (kontraktior dapur) atau konsultan desain untuk menghasilkan dapur yang aman, awet, dan nyaman digunakan bagi seluruh anggota keluarga.

Baca Juga: Cintai Bumi dari Rumah Sendiri, Ini Cara Hemat Energi di Dapur (1)

Baca Juga: Mendesain Dapur Kotor Jangan Asal, Apa Bedanya dengan Dapur Bersih?

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya