IDEAonline-Tidak selalu yang lama tak bisa diajak “bergaya”.Hunian satu ini hadirkan rasa kontemporer yang lekat dengan gaya kolonial.
Berlokasi di Surabaya, hunian yang diberi nama PB House ini menarik diulas.
Memiliki luas tanah 700 m2, ternyata rumah ini sudah ada dari 100 tahun lalu.
PB House berdiri dengan jiwa khas kolonial Belanda, dan berbekal fasad yang unik.
Asal-usul yang diketahui, hunian ini sudah ada dari kakek buyut sang empunya hunian.
Pemilik tidak mau menghilangkan histori rumah ini, tetapi galau ingin hadirkan gaya kontemporer.
Akhirnya arsitek dari Kantor Gunawan Gunawan (KGG) punya ide mempertahankan bentuk fasad yang ada, namun merombak semua titik lain di rumah tersebut.
Setelah dicek, ternyata rumah ini memiliki proporsi panjang yang jauh lebih besar dari pada lebarnya.
Baca Juga: Tips Kurangi Plastik: Hindari Penggunaan Kantong Kresek Hitam
Masuk ke bagian dalam, Anda akan berdecak kagum dengan tampilan ruang yang minim sekat.
Tentang hal ini, tim arsitek pernah menyatakan bahwa mereka ingin memberikan kesan yang lebih intim pada tiap ruangan dan juga membuat ruang terasa lebih luas dan fresh!
Foyer, living room, powder room, kamar tidur utama, walk-in closet dan kamar mandi.
Baca Juga: Renovasi Pinjam Dana Bank? Tips Hitung Cicilan agar Aman di Kantong
Untuk pencahayaan, arsitek menggunakan lampu downlight khusus dengan rim hitam.
Hal ini ditampilkan secara konsisten pada tiap sudut PB House.
Tidak lupa Arsitek juga menambahkan track lighting, agar pemindahan lokasi artwork lebih memudahkan pemilik rumah.
Untuk lantai di living area, KGG memilih parket jenis dark oak wood yang menimbulkan kesan kontras pada ruangan.
Baca Juga: Setidaknya 1 Juta Burung Laut hingga Mamalia Mati Tiap Tahun, Yuk Mulai Bijak Berplastik!
Di sudut lainnya menggunakan acropole silver marble.
Material ini terkenal dengan ketahanannya.
Kedua material lantai ini diyakini akan memberikan atensi khusus ke area dinding dan menonjolkan artwork serta lukisan-lukisan yang ada. (*)