Mengapa Rayap Merusak Bangunan? Ini Kondisi Lingkungan yang Disukai!

Selasa, 03 Desember 2019 | 20:00

Rayap menyerang bangunan karena ada sumber makanan di dalamnya

IDEAOnline-Alasan utama mengapa rayap merusak bangunan rumah adalah karena ada sumber makanan dan ada akses masuk.

Rayap menyerang bangunan rumah karena ada sumber makanan di dalamnya, baik yang terdekomposit pada kayu-kayu struktur dan non struktural maupun bahan berselulosa lainnya seperti kertas, wallpaper, atau vener.

Namun sebuah rumah akan tetap aman dari serangan rayap jika tidak didapati akses masuknya rayap ke dalam bangunan rumah.

Kondisi-kondisi lingkungan tertentu juga dapat mendorong tingginya ancaman serangan rayap. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1.Tapak bangunan di mana bangunan rumah berdiri adalah tempat hidup yang baik bagi rayap sehingga kamu dapat menjumpai berbagai jenis rayap di lokasi tersebut.

Baca Juga: Sebelum Telat, Kenali Keberadaan Tiga Jenis Rayap dari Habitatnya!

Page advisor

Sarang rayap di pohon.

2. Bahan bangunan menggunakan bahan yang tidak awet atau tidak diawetkan.

3. Desain bangunan rumah yang kurang baik utamanya sistem penghawaannya sehingga rumah menjadi lembap. Kondisi yang sangat disukai oleh rayap.

4. Adanya sumber-sumber kelembapan lain di dalam bangunan, seperti air kondensasi AC, kebocoran, air kapiler pada dinding (damp), sistem plumbing tidak sempurna.

Baca Juga: Identifikasi Serangan Rayap dari Jejaknya, Ini Material Incarannya!

Adanya sumber-sumber kelembapan disukai rayap.

5. Tidak diaplikasikannya pencegahan bangunan rumah terhadap serangan rayap.

6. Rumah tidak dihuni.

Selain hal di atas, masalah-masalah yang terkait dengan praktek konstruksi seringkali juga mendorong terjadinya serangan rayap.

Baca Juga: Wow, Arsitektur Sarang Rayap Hebatnya Melebihi Buatan Manusia Lho!

Pekerjaan konstruksi juga mendorong datangnya rayap.

Pertama, adanya kayu yang berhubungan langsung dengan tanah atau setidak-tidaknya terdapat struktur tiang kayu atau kusen yang tidak cukup diberi bantalan atau locis sebagai pemisah kayu dengan lantai.

Kedua, cetakan beton, atau cetakan instalasi listrik atau plumbing yang tidak dibuang setelah pengecoran.

Ketiga, sisa kayu tetap dibiarkan di tapak bangunan atau bahkan ditumpuk di bawah lantai, sehingga mengundang rayap berkumpul di sekitar bangunan.

Keempat, sistem drainasi yang tidak sempurna sehingga menciptakan akumulasi kelembapan di dekat struktur fondasi bangunan.

Kelembaban tersebut menciptakan lingkungan hidup yang ideal bagi koloni rayap.

Baca Juga: Buku dan Pakaian Rusak Dimakan Rayap? Ini Cara Simpan yang Aman

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya