IDEAOnline-Inti dari sistem ventilasi cahaya adalah “mengalirkan“ cahaya matahari ke dalam bangunan/rumah dan memanfaatkannya sebagai pencahayaan alami.
Tujuan pengaplikasian sistem ini adalah efisiensi biaya listrik. Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan.
Tempatkan pada Posisi yang Tepat
Penempatan yang paling tepat adalah dengan memperhatikan fungsi ruang.
Pengaturan dilakukan melalui pengukuran tinggi atau pemilihan bentuk ventilasi yang sesuai sehingga sudut cahaya matahari yang tajam di pagi atau sore hari tidak mengganggu.
Jangan Berlebih
Banyaknya lubang cahaya ideal dalam suatu ruang dinyatakan oleh nilai WWR (Wall Window Ratio). WWR adalah perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar.
Nilai idealnya adalah 20% dari luas dinding keseluruhan.
Baca Juga: Mau Bikin Ventilasi Tanpa Ganggu Privasi di Kamar Mandi? Ini Caranya!
Atur Letak Skylight
Skylight adalah ventilasi cahaya yang biasa diaplikasikan di atap.
Dapat dibuat dari genteng atau lembaran ????berglass. Bukaan ini membuat setiap ruang mendapatkan cahaya alami secara merata.
Selain dipasang horizontal (di plafon), skylight bisa dipasang agak miring.
Letaknya sebaiknya di antara dua sisi dinding sehingga dapat mengurangi kontras cahaya yang kurang nyaman di mata.
Sesuai arah datangnya cahaya (dari atas), maka letak skylight yang paling efektif adalah di plafon. Sebaiknya pengaturan sinar yang datang dibuat tidak langsung mengenai area yang digunakan untuk aktivitas.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih Kaca Skylight untuk Desain Rumah
Perhatikan Orientasi Bangunan
Orientasi bangunan dan luasan bidang yang langsung berhubungan dengan luar (eksterior) harus diperhatikan. Jika di daerah dingin, maka bidang yang berhubungan dengan luar harus diminimalkan untuk mengurangi kehilangan panas.
Dan jika daerah panas maka bidang yang berhubungan dengan udara luar justru harus dimaksimalkan agar membantu pendinginan ruang.
Baca Juga: Atasi Panas dan Lembap, Ini Cara Bikin Ventilasi Silang yang Benar!
Pilih Material yang Tepat
Material dipilih yang dapat menunjang konsep hemat energi misalnya penggunaan bahan-bahan alam seperti kayu dan alang-alang.
Pemakaian dinding kaca jenis radiation repelling glas serta pemakaian granit berwarna terang yang dapat meminimalkan penyerapan panas sinar matahari.
Perlu diingat bahwa mengekspos suatu material tertentu harus disesuaikan dengan penempatan dan fungsinya sehingga mempunyai keterikatan konsep dengan arsitektur rumah. Untuk itu yang harus diperhatikan adalah penempatan yang tepat, desain yang matang, dan detail yang baik.
Baca Juga: Gorden atau Blind? Ini Material yang Cocok agar Fungsional dan Indah
Gunakan Bahan Pelapis
Bahan pelapis pada elemen-elemen bangunan untuk menahan sinar matahari.
Contohnya kaca.
Cara kerja kaca adalah menerima dan memantulkan sebagian sinar matahari sehingga panasnya (radiasi infra merah) berkurang.
Akibatnya suhu ruang menjadi lebih rendah sehingga energi yang diperlukan untuk kinerja AC berkurang.
Selain itu penggunaan vertical blind dan shutter, kerai atau kisi-kisi pada jendela (ventilasi cahaya).
Benda-benda ini mampu meneduhkan tanpa harus memblokir total cahaya matahari yang masuk.
Baca Juga: Inilah 4 Cara Menata Ventilasi di Plafon, Cocok untuk Rumah Mungil
Menambah Detail Struktur sebagai Pelindung
Struktur kantilever atau overstek atap yang berfungsi sebagai pelindung dinding bangunan terhadap matahari.
Contohnya dengan membuat atap tambahan di atas jendela sehingga mengurangi sinar matahari langsung.
Juga dengan mengaplikasikan kanopi dan teritisan yang dapat menghadang sinar memasuki ruang secara langsung sehingga intensitas matahari yang masuk ke ruang dapat dikurangi.
Baca Juga: Kanopi Pelindung Tambahan nan Estetik, Ini Pilihan Desainnya
Baca Juga: Ternyata Exhaust Fan Bisa Dipasang di Jendela dan Kusen, Ini Syarat dan Tipsnya!
(*)