IDEAonline-Tidak hanya material pipa dan besi yang bisa jadi sorotan, material kayu pun bisa jadi bintang utama pada gaya industrial.
Desain interior bergaya industrial dengan raw material sedang mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini.
Biaya produksi yang lebih minim tanpa mengurangi estetika visual membuat gaya satu ini banyak menjadi pilihan, baik untuk di rumah maupun ruang-ruang usaha, seperti kafe dan perkantoran.
Pipa, rangka besi, dan semen adalah jenis material yang paling banyak diekspos karena ragam material tersebut menimbulkan kesan dingin khas industri.
Meski demikian, material pengangkat suhu ruang seperti kayu tidak menutup kemungkinan untuk menjadi fokus desain.
Inspirasi ini diterapkan oleh risa rahmanda di rumahnya.
Baca Juga: Ditempati 2 Generasi Sekaligus, Begini Inspirasi Rumah yang Terkoneksi dengan Banyak Ruang
Ia dan suami memilih desain industrial pada rumah mereka tanpa ingin menghilangkan kesanhangat sehingga material kayu yang dipilih sebagai bintang utama.
Kayu jati belanda yang dikenal sebagai bekas peti kemas risa pilih sebagai material untuk furnitur.
Dari ruang tamu hingga ruang keluarga, furnitur di rumahnya menggunakan jenis kayu yang sama.
“karena bekas peti kemas, jenis kayu ini seringkali sudah jelek kondisinya.
Jadi, kita mesti pintar memilih kayu yang masih lumayan bagus,” saran risa.
Apa yang risa katakan memang benar.
Kayu jati belanda bekas peti kemas seringkali ditemukan tidak layak kondisinya.
Dibanding kayu jati tentu kayu ini tidak sebanding kekuatannya.
Tetapi memiliki keunggulan dari segi tekstur.
Karena sudah pernah digunakan, goresan-goresan justru menimbulkan kesan rustic yang cocok dengan gaya industrial.
Baca Juga: Ritme Geometris Tekstur Batu, Taman Kering Ini Percantik Fasad Rumah
Ternyata Materil Kayu Bisa Jadi Bintang Utama di Rumah Industrial
Namun, kayu saja tidak cukup membangun nuansa hangat yang sempurna.
Untuk mengelevasinya, risa menyiasati lewat pilihan pelapis dinding dan pencahayaan.
Untuk pelapis dinding, risa memilih material batu bata pada ruang keluarga.
Batu bata disusun menutupi dinding utama sehingga kerusakan semisal retak rambut pada dinding utama tak terlihat.
Pada bagian dinding lainnya, yakni ruang tamu, risa tidak menggunakan elemen batu tadi.
Ia hanya melapis dinding dengan cat abu-abu.
Baca Juga: Hadirkan Batu Alam di Dapur, Inspirasi Satu Ini Bikin Kamu Geleng Kepala, Desainnya Simpel!
Ternyata Materil Kayu Bisa Jadi Bintang Utama di Rumah Industrial
Ruangan jadi terlihat lebih gelap dan hangat, sekaligus menegaskan kesan industrial.
Pada bagian pencahayaan, risa tidak memilih direct lamp biasa.
Untuk ruang keluarga, ia menggunakan lampu gantung dan lampu sorot.
Lampu sorot diarahkan ke dinding sehingga warna batu bata terlihat lebih cokelat.
“kami memang lebih suka menggunakan jenisjenis lampu seperti ini untuk memainkan suasana,” ujar risa.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 142
(*)